PKB Puji SBY yang Hormati Kontitusi, SBY: 10 Tahun Memimpin Negeri Ini Adalah Kesyukuran pada Allah

6 September 2021, 14:24 WIB
Politisi PKB Luqman Hakim./Twitter/@LuqmanBeeNKRI /

GALAMEDIA - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim menyampaikan pujian kepada Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam pujiannya kepada SBY, Luqman Hakim menyebut bahwa SBY yang selama menjabat sebagai Presiden tak pernah mencoba menambah masa jabatan dengan cara mengubah konstitusi.

Diketahui, isu soal amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang mengarah pada rencana penambahan masa jabatan presiden kembali memanas setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang para elite partai politik koalisi pemerintah ke Istana Kepresidenan pada 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Bupati dan Wapub Bandung Tinjau PTM, Siswa Antusias! Kang DS: Siswa Harus Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru

Banyak yang menduga pertemuan itu membahas soal rencana amandemen UUD 1945.

Namun, Johnny G. Plate selaku Sekretaris Jenderal Partai NasDem mengatakan acara itu hanya pertemuan reguler Presiden dan pimpinan partai politik koalisi.

Luqman Hakim yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi II DPR itu menilai, kondisi saat ini sangat berbeda dibandingkan zaman pemerintahan SBY yang disebutnya sangat patuh terhadap konstitusi.

"Presiden @SBYudhoyono dua periode bersikap hormat & patuh konstitusi. Selama menjabat tidak bermanuver utk merusak konstitusi agar bisa diperpanjang atau dipilih ke-3, ke-4, ke-5, dst," katanya dilansir Galamedia dari akun Twitter @LuqmanBeeNKRI pada Seni, 6 September 2021.

Baca Juga: Ernest Prakasa Tak Habis Pikir Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu di TV: Matinya Hati Nurani Petinggi Televisi

"Mungkin krn di TNI ada Sapta Marga. Kami bangga dg TNI. Hidup TNI! Hidup Rakyat!" sambungnya.

Rencana MPR mengamandemen UUD 1945 kabarnya hanya terbatas pada rencana penerapan haluan negara yang bernama Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).

Namun meski demikian, sebagian kalangan justru khawatir agenda itu dijadikan momentum memuluskan perubahan masa jabatan Presiden.

Seiring mencuatnya isu soal perpanjangan masa jabatan Presiden, pernyataan SBY kembali ramai diperbincangkan warganet.

Dilansir Galamedia dari akun Twitter @YanHarahap, politisi Partai Demokrat tersebut nampak mengunggah video pernyataan SBY.

Dalam video tersebut, SBY menegaskan bahwa dirinya meskipun sudah dua kali memimpin Indonesia, ia sama sekali tidak berminat untuk kembali menjabat.

Baca Juga: Ernest Prakasa Tak Habis Pikir Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu di TV: Matinya Hati Nurani Petinggi Televisi

Meskipun kata dia, seandainya kesempatan untuk menjabat ketiga kalinya dimungkinkan oleh konstitusi.

"Andai kata, saya ini ini bisa maju lagi untuk yang ketiga kalinya dan tidak dilarang oleh konstitusi dan UU yang berlaku, saya pun mengatakan tidak akan maju lagi," ucap SBY.

Lebih jauh, Presiden ke-6 RI tersebut mengatakan bahwa tekadnya untuk tidak lagi tertarik menjabat Presiden setelah dua periode ini telah didiskusikan dengan keluarganya.

"Sepuluh tahun bisa memimpin negeri ini sudah merupakan kesyukuran yang luar biasa kepada Allah SWT, juga terima kasih kepada rakyat," ujarnya.

Sementara itu, Yan Harahap mengungkapkan bahwa SBY memang menolak menjabat sebagai presiden kembali, meski banyak pihak memintanya kembali menjabat.

"Dulu, banyak yang meminta beliau untuk maju lagi di periode ke-3. Namun, andai tak dilarang konstitusi sekalipun, Pak @SBYudhoyono memutuskan untuk tidak maju lagi," ucap Yan Harahpa dilansir Galamedia dari akun Twitter @YanHarahap pada Senin, 6 September 2021.

"Karena bagi beliau 10 tahun cukup & sudah sangat bersyukur bisa memimpin bangsa ini selama dua periode," sambungnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler