Pengamat Ungkap Alasan Elektabilitas Prabowo Menurun Drastis: Sempat Lakukan Blunder Besar

6 September 2021, 16:23 WIB
Survei mengungkap elektabilitas Prabowo Subianto menurun drastis. /Instagram.com/prabowo/

GALAMEDIA – Elektabiltas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tampak menurun di beberapa survei elektabilitas Calon Presiden (Capres) 2024.

Pengamat politik Universitas Andalas, Asrinaldi menilai, penurunan elektabilitas Prabowo terjadi karena melakukan blunder terbesar, yaitu memberikan pujian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan publik.

Hal ini seolah Prabowo mencoba untuk menarik simpati pendukung Jokowi.

“Dikatakan Jokowi berhasil dan semangat bekerja. Ya, oke, tetapi tidak perlu diekspos begitu, seolah-olah dia mencoba menarik simpati pendukung Jokowi,” ujarnya pada wartawan, Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Lagi Musim, 6 Manfaat Buah Mangga: Bisa Bantu Lawan Covid-19 hingga Cegah Risiko Kanker

Menurut Asrinaldi, tindakan Prabowo itu malah membuat pendukungnya beralih ke calon lain.

“Jadi, akhirnya kita bisa maklumi itu berdampak,” tuturnya.

Dia mengatakan, kemungkinan akan ada kenaikan simpatisan Jokowi yang mendukung Menteri Pertahanan itu lantaran merasa simpati. Namun presentase kenaikan tersebut tidak banyak.

“Pendukung dia kalau melihat seperti itu kesannya mencari muka atau apalah namanya, elektabilitas Prabowo turun besar sekali,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Asrinaldi mengusulkan agar Prabowo lebih berhati-hati dalam bertindak di hadapan publik.

Namun, menurut analisanya, Prabowo sendiri tidak akan menang sebab ada begitu banyak tokoh yang akan meramaikan Pilpres 2024.

Baca Juga: Sering Migrain? Jangan Buru-buru Minum Obat, Lakukan 5 Cara Alami Ini Agar Rasa Sakitnya Berkurang

“Kalau memang dipaksakan maju tidak akan menang, karena sekarang banyak tokoh yang layak, dulu memang tidak ada,” ungkapnya.

Serta, momentum Prabowo sudah tidak tepat.

“Ada Anies, Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Saya berpikir itu yang akan bersaing nantinya. Jadi, Prabowo ini sudah lewat masanya. Momentumnya sudah tidak pas lagi,” terangnya.

Asrinaldi menyampaikan, Gerindra dapat berpikir ulang untuk mengusung kembali Prabowo.

“Ada Sandiaga Uno yang barangkali bisa bersaing, tetapi kalau dipaksakan (Prabowo) saya yakin tidak akan mampu bersaing dengan anak-anak muda ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Nyatakan Siap Bela Seniman Mural yang Merasa Terancam, PKS: Kami Siap Mengadvokasi!

Sebagai informasi, menurut survei terbaru Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Prabowo berada di posisi empat dengan 10,08 persen.

Sementara posisi puncak ada Ganjar Pranowo 16,92 persen, lalu AHY 16,83 persen, Anies 16,75 persen.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler