Literatalks 3.0: Oded dan Johnny Plate Bakal Beberkan Bahaya Hoaks Covid-19

10 September 2021, 20:21 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate akan menjadi narasumber pada acara LITERATALKS 3.0: Surviving Pandemic Covid-19 with Media Literacy. /kominfo.go.id/

GALAMEDIA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung akan menggelar LITERATALKS 3.0: Surviving Pandemic Covid-19 with Media Literacy, Sabtu 11 September 2021, Pukul 09.00-11.00 WIB melalui zoom dan live Instagram.

Acara tersebut menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate serta Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan. Narasumber lainnya adalah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara serta Pemimpin Redaksi Narasi Newsroom, Zen Rachmat Sugito dan Indahkus yang dikenal sebagai dokter, content creator, dan musisi.

Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, Jumat (10 September 2021, menyampaikan, acara "Literatalks 3.0: Surviving Pandemic Covid-19 with Media Literacy" akan mengupas peran Generasi Z serta komunikasi dan informatika Indonesia dalam memberantas Hoaks Covid-19 dan vaksinasi.

Baca Juga: Partai Demokrat Terus Direcoki Moeldoko, Aktivis Demokrasi: Terus Berlangsung Selama Jokowi Berkuasa

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya hoaks Covid-19 dan vaksin. Termasuk juga membangun rasa kebersamaan dan kesatuan antara masyarakat untuk mencegah penyebaran berita hoaks tentang Covid-19 dan vaksin.

Berdasarkan hasil penelitian Katadata Insight Center, sebanyak 59 persen orang menggunakan internet untuk mencari informasi atau berita dan sebanyak 76 persen mendapatkan informasi melalui sosial media. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia sehari–hari mencari informasi melalui sosial media.

Selama pandemi berlangsung, sambung Yayan, banyak sekali informasi mengenai Covid–19 yang tersebar di seluruh media sosial atau media digital. "Namun, seperti yang kita ketahui bersama bahwa di era yang serba digital ini, informasi atau pesan yang tersebar di dunia digital tidak bisa kita kendalikan," katanya.

Baca Juga: Jelang Laga Persib vs Persita, Deden Sebut Pangeran Biru Punya Modal dan Siap Menang

"Hal ini terbukti, sebanyak 46,3 persen informasi yang mengandung hoaks adalah kesehatan dan sebanyak 35,7 persen masyarakat Indonesia terpapar hoaks tentang Covid–19," sambungnya.

Dari hasil penelitian yang sama, sebanyak 68,4 persen orang menyatakan alasan menyebarkan hoaks adalah, karena meneruskan berita yang tersebar tanpa berpikir atau mengetahui itu hoaks atau tidak.

Ini menandakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak peduli risiko bahaya hoaks tentang Covid-19 dan Vaksin. Permasalahan ini dapat diatasi dengan literasi media. Literasi ini sangat penting karena teknologi dan sosial media sudah bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat.

"Salah satu strategi efektif yang dapat dilakukan adalah mengedukasi agar masyarakat dapat saling bahu membahu dalam mengingatkan hoaks tentang Covid-19 dan vaksin. Mengingat banyak sekali masyarakat yang terdampak dan menjadi korban hoaks Covid-19 dan vaksin," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler