GALAMEDIA - Sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dimulai, Kemendikbudristek mencatat sebanyak 1.296 sekolah yang melaporkan adanya klaster Covid-19.
"Kasus penularan kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," kata Dirjen PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendibudristek dalam keterangan resminya secara daring.
Berdasarkan laporan tersebut, jumlah kasus positif paling banyak dilaporkan dari lingkungan Sekolah Dasar (SD).
Adapun rincian klaster Covid-19 PTM sebagai berikut:
- SD: 581 sekolah
- SMP: 241 sekolah
- SMA: 107 sekolah
Menanggapi hal itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban ikut bersuara. Melalui cuitan di akun Twitternya, hal ini lah yang menjadi kekhawatirannya terutama pada siswa di bawah 12 tahun.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan kalau usia di bawah 12 tahun sangat rawan karena belum menerima vaksin Covid-19.
"Ini yang dikhawatirkan. Apalagi siswa di bawah 12 tahun--yang akan menghadapi peningkatan risiko infeksi tanpa perlindungan vaksin," cuit Zubairi Djoerban dikutip Galamedia, Rabu, 22 September 2021.
Baca Juga: TERBARU! 10+ Kode Redeem FF 23 September 2021, Segera Klaim Skin Special dan Ratusan Diamond
Dia juga berharap ada mitigasi agar fasilitas medis tidak dipenuhi oleh pasien anak-anak. "Semoga kita punya mitigasi untuk ini sehingga fasilitas medis tidak dibanjiri anak-anak," ujarnya.
Menutup cuitannya, dia meminta agar PTM tidak dilakukan secara buru-buru. "Jangan buru-buru. Sabar," sambungnya.***