FAKN Dorong Ketahanan Bangsa Hadapi Pandemi Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi

29 September 2021, 18:32 WIB
Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir diantara Raja-raja Nusantara. Ade Hadeli/Galamedia// /

GALAMEDIA - Selain menjadi ajang silaturahmi, Festival Adat Kerajaan Nusantara I (FAKN) 2021, yang mendaulat Kabupaten Sumedang sebagai tuan rumah, diharapkan bisa menjadi pendorong ketahanan bangsa, dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Demikian disampaikan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir pada acara pembukaan FAKN I di Halaman Gedung Negara, Rabu 29 September 2021.

Bupati mengajak seluruh peserta, untuk bersama-sama menciptakan Indonesia yang digjaya, yang mampu menaklukan gelombang peradaban, bahkan mengukir prestasi di era pandemi.

"Kita ciptakan sekarang juga, kita ciptakan dari deklarasi pikiran kita di bumi Sumedang Larang. Pikiran kita akan melahirkan perkataan. Perkataan akan menentukan tindakan. Tindakan yang dilakukan terus-menerus akan menghasilkan kebiasaan. Kebiasaan itu menjadi karakter dan karakter adalah nasib atau takdir kita. Jadi pikiran itu mencipta," ucap Bupati.

Menurutnya, dalam perspektif budaya, Indonesia sangatlah paternalistik dimana baik dan buruknya tatanan kehidupan bangsa dan negara, sangat bergantung kepada patron atau tokoh kunci yakni para raja-raja di Nusantara.

Baca Juga: Yuk Ikuti Kompetisi Bisnis di bank bjb dan Rebut Hadiah Ratusan Juta

"Para Raja yang hadir di Bumi Sumedang Larang ini, sesungguhnya adalah para patron nusantara yang diyakini dapat menginspirasi dan menggerakkan kesadaran sosial spiritual bangsa (social movement)," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD RI La Nyala Mahmud Mataliti yang membuka acara tersebut mengatakan, negara Indonesia telah memberikan amanat melalui Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, maka sudah sepantasnya FAKN mendapat dukungan dan dijadikan agenda rutin.

Karena itu sudah sepantasnya, pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dan seluruh aparatur negara, memberikan dukungan yang konkret. Sebab amanat Konstitusi yang mengikat, semua elemen bangsa telah menyatakan dengan jelas bahwa 'Negara memajukan kebudayaan nasional.

Dikatakan La Nyala, kebudayaan nasional adalah mozaik kebudayaan daerah dan kebudayaan daerah lahir dari nilai-nilai Adiluhung Kerajaan dan Kesultanan Nusantara.

Dengan menarik benang merah sejarah, dukungan negara kepada kebudayaan nasional tercermin dengan dukungan negara terhadap keberadaan kerajaan dan kesultanan nusantara sebagai penjaga marwah kebudayaan daerah serta kearifan lokal nusantara.

"Jika kita tarik sejarah ke belakang. Sumbangsih kerajaan nusantara terhadap lahirnya Indonesia, tidak bisa dihapus dalam sejarah. Keberadaannyalah yang melahirkan tradisi Pemerintahan, Penulisan, Pendidikan, Pengobatan, hingga Kemiliteran, baik di darat maupun di laut," tuturnya.

Baca Juga: Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP

Ia menyebutkan, sudah menjadi kewajiban DPD RI memperjuangkan Kearifan Lokal melalui Hak Adat dan Budaya Nusantara, dimana negara harus hadir untuk memastikan sejarah dan budaya mendapatkan tempat yang layak.

Jika pemerintah melalui Undang-Undang tentang Desa mengeluarkan APBN trilyunan rupiah untuk seluruh desa, maka sudah sewajarnya pemerintah mengeluarkan pembiayaan rutin untuk entitas Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. "Tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan Dana Desa," tandasnya.

Sementara Ketua Pelaksana Rd. Lily Djamhur melaporkan, acara FAKN merupakan kerja bareng Pemerintah Kabupaten Sumedang, Keraton Sumedang Larang (KSL) dan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) RI.

"Acara digelar di Keraton Sumedang Larang dari tanggal 28 sampai tanggal 30 September 2021 mendatang yang dihadiri para raja dan permaisuri dari 44 Kerajaan se- Nusantara yang masih eksis di Indonesia," katanya. .

Ia menyebutkan, mengingat sekarang masih dalam situasi pandemi Covid-19, FAKN I digelar secara terbatas,,hanya berupa beberapa acara inti. Diantaranya Royal Dinner, Opening Ceremony, Musyawarah Madya dan Penutupan.

“Acara FAKN kali ini hanya akan menyelenggarakan acara inti saja
dan dilaksanakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Lily.

Turut hadir, dalam acara tersebut Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara Dra. Hj. Yani WSS Koeswodidjaja, Sri Radya Karaton Sumedang Larang, H. Rd. I. Lukman Soemadisoeria, para Raja dan Sultan Seluruh Nusantara, unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang dan tamu undangan.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler