Gatot Nurmantyo Ungkap Informan Soal Hilangnya Diorama G30S PKI Ketakutan

30 September 2021, 08:30 WIB
Gatot Nurmantyo /tangkap layar Instagram/nurmantyo_gatot

GALAMEDIA - Hilangnya Diorama G30S PKI di Markas Kostrad diketahui Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bermula dari sebuah informasi.

Gatot mengatakan pemberi informasi tersebut pun ketakutan saat mengungkapkan hal tersebut kepadanya.

Hal tersebut terungkap pada tayangan video YouTube berjudul 'KOMUNIS BANGKIT LAGI?? JENDERAL GATOT: SAYA MEMBERIKAN WARNING!' pada kanal KARNI ILYAS CLUB dikutip Galamedia, Kamis, 30 September 2021.

pada tayangan video YouTube berjudul 'KOMUNIS BANGKIT LAGI?? JENDERAL GATOT: SAYA MEMBERIKAN WARNING!' pada kanal KARNI ILYAS CLUB dikutip Galamedia, Kamis, 30 September 2021.

"Nah tiba-tiba saya dapat informasi. Informasinya pun informasi berbisik, takut orang itu," kata Gatot.

Mulanya, ia mengaku tidak percaya dengan hilangnya diorama tersebut.

Baca Juga: Mengejutkan! Megawati Soekarnoputri Sepakat dengan Pernyataan Presiden Kedua RI Soeharto

"Saya bilang tak percaya, tidak mungkin bisa hilang," ujarnya.

Sehubungan hal itu, ia pun meminta gambar kepada pemberi informasi tersebut.

"Saya minta gambarnya, tapi dia tak berani. Ia enggan memberikan gambarnya itu," kata dia.

Gatot mengaku mendapatkan informasi tersebut pada bulan September ini sehingga ia pun merasa tergugah untuk mencari kebenarannya.

"Kurang lebih tanggal belasan sudah. Bulan September ini," lanjutnya.

Dengan begitu, Gatot pun berupaya untuk mendapatkan gambar tersebut sebagai bukti.

"Akhirnya saya upaya hingga mendapatkannya," katanya.

Baca Juga: Viral! Pernyataan Presiden Soeharto 25 Tahun Lalu Menjadi Kenyataan: Hancur Bangsa Kita

Kemudian ia pun teringat, peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965 terjadi di bulan September. Dengan begitu, ia pun mengeluarkan peringatan mengenai hal tersebut agar tidak terjadi lagi peristiwa kelam di masa lalu.

Ketika ditanya kemungkinan anggota TNI disusupi paham komunis, Gatot mengatakan, hal itu terjadi di tahun 1965. "Saat itu kita tidak tahu mana kawan, mana lawan," katanya.

Padahal dari tahun 1948 hingga 1965 hanya berselisih 17 tahun. "Kalau dihitung dari 1965 hingga saat ini, tentunya lebih lama lagi. Terlebih sekarang lipsus sudah dihilangkan sejak masa reformasi," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler