Kolaborasi Pemkot dan Ormas Dalam Penanganan Covid-19 di Kota Bandung

30 September 2021, 19:56 WIB
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat memimpin rapat ketika Kota Bandung terjadi kelangkaan oksigen untuk pasien Covid-19 pada bulan Juni lalu. Berkat kolaborasi dengan pelaku usaha, masalah kelangkaan bisa diatasi. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhasil melampaui target vaksinasi Covid-19 sebesar 70 persen. Hingga tanggal 30 September 2021, capaian target vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung sebesar 87 persen untuk dosis pertama dan 55 persen untuk dosis kedua.

Target sasaran vaksinasi Kota Bandung sebanyak 1.952.358 orang, dengan sasaran SDM kesehatan sebanyak 24.709 orang, lansia 206.046 orang, petugas publik 144.416 orang, masyarakat rentan dan umum 1.339.048 orang, serta remaja 238.139 orang.

Bersamaan dengan tercapainya target vaksinasi, level kewaspadaan Covid-19 Kota Bandung periode 13 - 19 September pun turun dari zona risiko tinggi (zona oranye) ke zona risiko rendah (zona kuning) dengan skor 2,60.

Data pada 29 September 2021, positivity rate berada di angka 0,26% dan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di angka 10,14%. Masih data yang sama, jumlah konfirmasi aktif sebanyak 108 serta pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 57 orang dan isolasi mandiri sebanyak 85 orang.

Baca Juga: Disiplin Protokol Kesehatan Bagian dari Pengamalan Pancasila

Kondisi penanganan Covid-19 yang semakin membaik, maka sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, Pemkot Bandung boleh melakukan relaksasi atau pelonggaran aktivitas di sejumlah sektor.

Atas keberhasilan ini, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan dan ikut berpartisipasi dalam upaya penanganan Covid-19 oleh Pemkot Bandung.

Oded sangat mengapresiasi peran aktif warga yang taat aturan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Saya atas nama Pemerintah Kota Bandung menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada warga Kota Bandung yang selama ini sudah taat aturan dan mengindahkan prokes (protokol kesehatan)," ungkapnya.

Selama PPKM, warga masyarakat mematuhi 5M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) serta ikut program vaksinasi. Prokes dan vaksinasi merupakan bagian dari upaya penanganan Covid-19.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Film Pengkhianatan G30S PKI, Tayang di TV One Malam Ini 30 September 2021 Pukul 21.00 WIB

Oded mengajak semua masyarakat terus mengobarkan semangat terus meningkatkan protokol kesehatan. Sehingga perlawanan terhadap Covid-19 akan semakin tinggi karena pandemi belum bekakhir.

"Semua lini dan komunitas saya ucapkan terima kasih. Mari kita terus tingkatkan agar laju pertumbuhan Covid-19 di Kota Bandung bisa lebih turun signifikan lagi," ujarnya.

Terkait dukungan masyarakat dalam penanganan Covid-19, seluruh elemen masyarakat Kota Bandung memang sangat berperan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selama PPKM, warga taat menerapkan prokes. Seluruh komponen masyarakat saling mengingatkan melaksanakan prokes, sehingga ledakan kasus Covid-19 pada bulan Juni tidak berlanjut dan sekarang Kota Bandung sudah berada pada zona kuning.

Selain menerapkan prokes, masyarakat juga berkontribusi terhadap program vaksinasi. Masyarakat terus bersinergi dengan Pemkot Bandung mengejar target herd immunity atau kekebalan komunal.

Secara individu, mareka mau divaksin. Secara kelompok seperti melalui organisasi kemasyarakatan maupun komunitas, bekerja sama dengan Pemkot Bandung menyelenggarakan vaksinasi.

Sejumlah pelaksanaan vaksinasi massal merupakan kolaborasi komponen masyarakat dengan Pemkot Bandung. Berkat keterlibatan kelompok masyarakat, target herd immunity (kekebalan komunal) di Kota Bandung telah mencapai target.

Selain mendukung pelaksanaan vaksinasi, masyarakat juga membantu warga terdampak Covid-19. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian masyarakat. Pandemi menyebabkan pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kemudian PPKM yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi.

Pembatasan aktivitas ekonomi berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Banyak usaha formal maupun informal yang gulung tikar. Kalaupun masih beroperasi, dilakukan dengan efisiensi di segala lini, termasuk merumahkan karyawan dan bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga: Terlibat Polemik dengan Warkop DKI, Trio Warkopi Justru Disebut Bakal Mendulang Sukses di 2022

Pandemi Covid-19 tanpa disadari telah membangun lumbung-lumbung solidaritas sosial. Di Kota Bandung banyak sekali gerakan solidaritas membantu masyarakat terdampak Covid-19. Mulai yang dilakukan oleh organisasi masyarakat, komunitas, akademisi, lembaga profesi.

Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah terkait dengan PPKM tidak mungkin dilaksanakan tanpa dukungan masyarakat.

Selain berkontribusi di sektor kesehatan dan kemanusiaan, di masa pandemi ini pun masyarakat memberikan andil dalam menciptakan kondusivitas sosial politik. Pandemi Covid-19 jangan sampai mengganggu keseimbangan sosial politik khususnya di Kota Bandung, sebab hal ini akan berdampak luas pada aspek lainnya, terutama politik dalam negeri.

Selama pandemi banyak sekali informasi mengenai Covid–19 yang tersebar di media sosial atau media digital. Namun tidak semua informasi atau pesan yang tersebar dari sumber yang dapat dipercaya, sehingga banyak masyarakat yang terpapar hoaks tentang Covid–19.

Baca Juga: Warga Miskin di Kabupaten Bandung Ada 263.600 Jiwa, Miskin Ekstrem Sebanyak 93.480 Jiwa

Ketika pemerintah menggalakan program vaksinasi, banyak hoaks yang menerpa masyarakat. Akhirnya ada masyarakat yang menolak untuk divaksinasi.

Pemkot Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya hoaks Covid-19, juga untuk membangun rasa kebersamaan dan kesatuan antara masyarakat untuk mencegah penyebaran berita hoaks tentang Covid-19.

Kondisi hari ini terkait Covid-19 di Kota Bandung, tidak lepas dari kontribusi masyarakat terhadap upaya yang dilakukan Pemkot Bandung. Seperti kata Wali Kota Bandung, Oded M. Dania, masyarakat tidak boleh terlena dengan kondisi saat ini, tetapi harus tetap ketat menjalankan protokol kesehatan.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler