Densus 88 Dianggap Tebang Pilih, Kadensus 88: Saya Tidak Ingin Menempelkan Teroris dengan Islam

15 Oktober 2021, 20:56 WIB
Densus 88/ Dokumentasi Divisi Humas Polri/ /

GALAMEDIA - Kadensus 88, Irjen Pol Marthinus Hukom, menanggapi isu liar perihal Densus 88 yang terkesan tebang pilih dalam menumpas para teroris.

Hal itu bermula saat jurnalis senior Karni Ilyas mempertanyakan terkait adanya isu liar yang menilai bahwa Densus 88 hanya menumpas teroris yang beragama islam saja.

Marthinus Hukom pada awalnya menjelaskan bahwa ia sangat menghindari kalimat 'teroris beragama islam'. Hal itu dikarenakan tidak sesuai dengan perspektifnya.

Dalam perspektifnya, Marthinus Hukom mengatakan bahwa ia tidak akan pernah sedikitpun menggeser pernyataan teroris ditempelkan dengan islam atau agama.

"Saya menghindari kata 'teroris beragama islam' karena dalam perspektif saya tidak akan menggeser sedikitpun pernyataan teroris ditempelkan dengan islam atau agama," ujarnya, dikutip Galamedia dari channel Youtube Karni Ilyas Club, Jumat 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Putra Sulung Ungkap Alasan Risma Kerap Marah-Marah: Ndak Usah Kaget

Menurutnya, apabila teroris ditempelkan dengan islam atau agama, sama saja dengan menstigma seluruh pemeluk agama yang sama sehingga ia bertekad untuk tidak menyatukan teroris dengan agama.

"Karena kalau kita menempel seperti itu artinya kita menstigma seluruh komunitas yang punya agama yang sama, sehingga saya mencoba menggeser itu supaya tidak disatukan," ucapnya.

Marthinus Hukom kemudian menjawab isu liar mengenai Densus 88 yang dianggap tebang pilih dalam menumpas para teroris tersebut.

Ia mengatakan banyak orang yang tidak tahu bahwa Densus 88 itu juga sering menangkap pelaku teroris di luar agama islam.

Sebagai contoh ia menyebutkan teroris Leopard yang ditangkap di kawasan mall BSD, Tangerang, hingga kasus Poso yang terdapat teroris di luar islam.

"Tapi dalam keseharian kita ketika menangkap, ada juga orang-orang yang bukan agama islam, contohnya Leopard yang ditangkap di mall BSD, kemudian di Poso ada juga yang kita tangkap sama, bahkan ketika kita kejadian Poso itu ada eksekusi mati terhadap penyerangan yang beragama kristen," ungkapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Konyol Menaikkan Elektabilitas Ganjar atau Puan, Kami Mau Dengar Pertengkaran Akademis

Oleh karena itu, Marthinus Hukom menegaskan Densus 88 tidak pernah sedikitpun miring ke kiri atau ke kanan saat menegakan hukum yang berlaku.

Ia mengatakan bahwa Densus 88 selalu bersikap lurus karena itulah hukum yang seharusnya ditegakkan.

"Jadi kalau kita bicara hukum tidak boleh sedikitpun miring ke kiri atau ke kanan, kita harus lurus, itulah hukum," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler