Pernyataan Menag Yaqut Tuai Kontroversi, Mustofa Nahrawardaya: Penyakit Kita Memang Bukan Mabuk Agama

24 Oktober 2021, 20:13 WIB
Mustofa Nahrawardaya. /Foto: Instagram @netizentofa/

GALAMEDIA - Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kemenag sebagai hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) menuai kontroversi hingga mendapat kritikan dari banyak pihak.

Salah satu yang tampak mengkritik keras pernyataan Yaqut Cholil Qoumas itu adalah politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.

Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter pribadinya, menyarankan Kemenag untuk melakukan evaluasi total, hal itu dikarenakan pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang dinilainya sangat tidak pantas diucapkan seorang menteri.

Menurutnya, pernyataan Yaqut Cholil Qoumas itu bisa sangat fatal dan menyebabkan masyarakat tidak akan mempercayai lagi Kemenag.

"Ya Allah, menurut saya pribadi, @Kemenag_RI harus evaluasi total. Pernyataan Saudara Menteri Agama, benar-benar tidak patut. Akibatnya nanti bisa fatal. Semua elemen akan tidak mempercayai Kementrian ini" ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Arab Saudi Persilahkan Jemaah Umrah Indonesia, Kemenag Cimahi Bentum Tim Krisis Manajemen

Mustofa Nahrawardaya kemudian menyinggung soal istilah mabuk agama yang sering disematkan pendukung pemerintah terhadap umat islam.

Ia menegaskan bahwa istilah mabuk agama itu sudah tidak relevan, apalagi setelah ada pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang sangat kontroversi.

Menurutnya, dengan adanya pernyataan dari Yaqut Cholil Qoumas, hal itu menandakan bahwa penyakit lain di pemerintahan.

"Jadi penyakit kita memang bukan mabuk agama, tapi mabuk yang lain," terangnya.

Seperti diketahui, baru-baru ini Yaqut Cholil Qoumas membuat heboh masyarakat dengan pernyataannya yang menyebut Kemenag adalah hadiah negara untuk NU.

Hal itu disampaikan Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah acara webinar yang digelar oleh RMI-PBNU, Sabtu 23 Oktober 2021.

Menurut Yaqut Cholil Qoumas, Kemenag itu bukan hadiah negara yang diperuntukan umat islam secara umum, melainkan untuk NU.

Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2021 Dikuasai Marc Marquez, Fabio Quartararo Juara Dunia MotoGP 2021

Oleh karena itu, ia mewajarkan apabila NU saat ini banyak memanfaatkan peluang di Kemenag, karena itu adalah hadiah bagi NU.

"Saya bantah. Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," tutur Yaqut.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler