Menag Yaqut Sebut Kemenag Hadiah Untuk NU, Refly Harun: Tidak Sesuai Dengan Sila Ketiga

25 Oktober 2021, 17:29 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun. /Tangkapan Layar/

GALAMEDIA - Viralnya pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan bahwa Kemenag adalah hadiah untuk NU masih menjadi buah bibir di masyarakat.

Terkait pernyataan itu pun, tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa pernyataan tersebut berbau diskriminatif.

Banyak tokoh publik pun kini mengomentari pernyataan tersebut, salah satunya Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Menurut Refly Harun, pernyataan dari Menag Yaqut Cholil Qoumas itu tidak sesuai dengan sejarah dan tidak sesuai juga dengan pancasila, sila ketiga.

Baca Juga: Pernyataannya Tuai Kontroversi, Yaqut Klarifikasi Hingga Bawa-bawa Muhammadiyah

"Bagaimana mungkin ada 1 kementerian, kemudian diperuntukan atau dihadiahi untuk kelompok masyarakat tertentu," ucap Refly Harun dikutip Galamedia dari kanal Youtube miliknya Refly Harun pada Senin, 25 Oktober 2021.

"Padahal kalaupun itu iya, pada awalnya hadiah yang semacam itu adalah dalam tanda kutip, 'tidak bisa dipertahankan' karena bertentangan dengan sila ketiga, bahwa negara ini untuk semuanya," jelas Refly Harun.

Refly Harun meminta masyarakat untuk membayangkan, jika Menag Yaqut Cholil keluar dari oposisi. Dirinya pasti akan menjadi bulan-bulanan masyarakat.

Namun karena pengurus PBNU adalah bagian dari pemerintah, maka yang mengkritik hanyalah oposisi.

"Tetapi tidak disebut radikal, eksklusif, dan lain sebagainya," kata Refly Harun.

Oleh karena itu, Refly Harun mengatakan bahwa dirinya ingin memisahkan NU dan Pengurus NU karena itu dua hal yang berbeda.

NU, menurut Refly Harun, adalah sebuah entitas, tidak hanya organisasi keagamaan tapi NU adalah entitas kultural.

"Intinya adalah, kita harus membedakan NU dan PBNU. Jadi, pernyataan Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama kita harus melihatnya sebagai pernyataan seorang Menteri Agama yang kebetulan NU," papar Refly Harun.

Di sisi lain, Refly Harun pun mengingatkan bahwa PBNU sendiri membantah pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa pernyataan Menag Yaqut adalah pendapat pribadi.

Baca Juga: Berkat Vaksinasi, Nurul Arifin Sebut Pemerintah Berhasil Kendalikan Covid-19

"Yang jelas, itu adalah pernyataan yang sifatnya pribadi. Tapi jangan lupa, PBNU sendiri membantah pernyataan tersebut," katanya.

"Bahkan dikatakan sebagai pernyataan pribadi saja," imbuhnya.

Sementara, Menag Yaqut Cholil Qoumas diketahui sudah menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan tersebut.

Menurutnya, tujuan dari pernyataan tersebut adalah untuk memberikan semangat kepada para santri dan pesantren.

Selain itu, Yaqut Cholil Qoumas pun mengatakan bahwa pernyataan itu disampaikan di dalam forum internal saja.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler