Jokowi Minta Harga Tes PCR Jadi 300 Ribu, Luhut Binsar Pandjaitan Beri Penjelasan

25 Oktober 2021, 20:18 WIB
Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan. /


GALAMEDIA - Polemik wajib melakukan tes PCR bagi calon penumpang pesawat masih menjadi sorotan masyarakat.

Bahkan, kebijakan itu juga memunculkan banyak kritikan lantaran harga tes PCR sangat mahal.

Menanggapi hal tersebut, melalui Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR diturunkan.

Luhut Binsar mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta harga tes PCR diturunkan menjadi rp300 ribu.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta agar tes PCR untuk calon penumpang pesawat dapat berlaku 3x24 jam.

Baca Juga: Capai Vaksinasi, Kapolresta Bandung Berikan Apresiasi

"Arahan presiden ini agar harga PCR diturunkan menjadi Rp300.000, dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Luhut Binsar Pandjaitan dikutip Galamedia dari kanal Youtube Kemenko Marves.

Di sisi lain, Menko Marves Luhut Binsar pun menjelaskan alasan mengapa harus diterapkannya kebijakan wajib tes PCR pada calon penumpang pesawat.

Menurut Luhut, kebijakan wajib tes PCR dilakukan karena melihat resiko penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.

"Perlu dipahami kebijakan PCR ini diberlakukan karena kami melihat resiko penyebaran semakin meningkat karena mobilitas penduduk meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir," jelas Luhut.

Luhut Binsar pun mengatakan bahwa masyarakat harus belajar dan melihat banyak negara yang melakukan relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan sehingga kasus Covid-19 meningkat.

Baca Juga: Diduga Korban Penganiayaan, Jasad Pria dalam Karung Ditemukan Terkubur di Kaki Gunung Cikuray

"Kemudian ada kasus meningkat dahsyat meskipun tingkat vaksinasi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia," ujarnya.

Lalu, Luhut pun meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terlalu emosional dalam menanggapi kebijakan tersebut.

Menko Marves tersebut pun mengatakan bahwa dirinya siap untuk bertanggung jawab dan menjelaskan jika masih ada yang kurang jelas.

"Saya mohon jangan kita hanya melihat enaknya, karena enak ini rileks berlebihan, nanti kalau sudah ramai jangan juga nanti ribut," kata Luhut.

"Jangan kita emosional menanggapi apa yang kami lakukan ini. Saya bertanggung jawab dengan ini dan kalau ada kurang jelas, sangat siap memberikan penjelasan," tuturnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler