Nicho Silalahi Ingin Jadi 'Sahabat' Kapolri: Saya Akan Kritik Polri Sangat Pedas!

1 November 2021, 20:15 WIB
Aktivis ProDem, Nicho Silalahi. /Twitter @Nicho_Silalahi

 

GALAMEDIA - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi ingin menjadi 'sahabat' Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pria bernama lengkap Nicholas Frans Giskos ini merespons pemberitaan berjudul "Kapolri: Peserta Mural Paling Pedas Jadi Sahabat Saya" melalui akun Twitter @Nicho_Silalahi, Senin, 1 Oktober 2021.

Nicho mengapresiasi pernyataan Kapolri tersebut. Ia pun menyatakan bakal melakukan kritikan kepada Polri namun bukan melalui mural melainkan kata-kata.

"Mantaf pak @ListyoSigitP. Saya akan mengkritik lewat kata bahkan sangat pedas terhadap institusi yang bapak Pimpin," ujarnya.

Baca Juga: Blunder Anak Buah Sri Mulyani, Fadli Zon: Membuat Pemerintah Kurang Dipercaya

Ia berharap Polri bisa menjadi institusi humanis dan tidak anti-kritik.

"Saya berharap Polri menjadi institusi yang humanis dan menghargai perbedaan pandangan serta tidak anti kritik. Kembalikan Polri kami seperti masa dipimpin Hoegeng," sambungnya.

Kapolri sebelumnya mengatakan mural yang berisikan kritik membangun terhadap Polri akan menjadi sahabat dirinya.

"Kalau itu gambarnya paling pedas, itu juga akan kami terima, dan saya jamin yang berani menggambar seperti itu akan jadi sahabatnya Kapolri, jadi temannya Kapolri," kata Listyo.

Baca Juga: Masjid dan Sekolah Agama di Yaman Jadi Sasaran Rudal Houthi, 29 Orang Meninggal Dunia

Listyo juga mengatakan kritik yang disampaikan masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi dalam tubuh Polri agar bisa bekerja dengan lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat.

"Kami institusi Polri menginginkan bahwa masyarakat bisa memberikan gambaran kepada kami tentang bagaimana persepsi masyarakat tentang Polri. Sehingga kami tiap hari bisa berbenah institusi, sehingga kita bisa siapkan institusi ini, personil-personil kami jadi lebih baik, jadi Polri yang dipercayai publik, Polri yang dicintai masyarakat," ucap Listyo.

Baca Juga: Tokoh Papua Ini Beri Gelar 'Bangsawan' ke 4 Tokoh PDIP: dari Raja Pencitraan, Ambisi Hingga Ratu Marah-marah

Meski demikian dalam menyampaikan kritik, kata Listyo, tentunya ada hal-hal yang tetap harus dihormati terlebih jika itu berkaitan dengan hak-hak orang lain.

Menurut Sigit, dalam lomba Mural 2021 sudah tersirat jika institusi Polri tidak anti-kritik, namun sebaliknya menghormati kebebasan berekspresi bagi masyarakat.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler