Kades di Majalengka Ngamuk Karena Dai Berpolitik dan Sudutkan Pemerintah, Taufik Damas: Ini Harus Dibelain

4 November 2021, 21:02 WIB
Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Muhammad Taufik Damas. / /Twitter @TaufikDamas//

GALAMEDIA - Beredar video seorang Kepala Desa (Kades) di Majalengka tampak memarahi pendakwah karena isi ceramahnya bermuatan politik dan menyudutkan pemerintah.

Kejadian itu pun mendapat tanggapan dari Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas.

Pada mulanya Taufik Damas membagikan sebuah video kemarahan seorang kades tersebut yang diunggah akun Twitter Habib Selow.

Dalam unggahan video itu, Habib Selow menuliskan narasi bahwa kejadian seorang kades yang memarahi pendakwah itu terjadi di Desa Cimuncang, Majalengka.

Menurutnya Kades Cimuncang yang bernama Engkus Iyad Supriyadi itu marah terhadap pendakwah karena isi ceramahnya bermuatan politik serta menyudutkan pemerintah.

Baca Juga: Demokrat Singgung Pihak yang Ogah Bayar Pajak, Stafsus Menkeu: SBY ...

Hal itu pun membuat Taufik Damas ikut membagikan video tersebut dan menegaskan bahwa Kades itu perlu mendapatkan pembelaan.

"Ini kades harus dibelain," kata Taufik Damas, dikutip Galamedia dari akun Twitter @TaufikDamas, Kamis 4 November 2021.

Seperti diketahui, dalam video yang beredar itu, seorang kades tersebut terlihat marah besar terhadap pendakwah yang terus menyudutkan pemerintah.

Ia sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk pendakwah untuk berhenti menyematkan muatan politik pada isi ceramah tersebut.

"Kamu itu masih muda, saya lihat kamu itu kyai, ngaca diri jangan terus sudutkan pemerintah, saya bela sekarang, saya tutup sekarang," ucap Kades tersebut.

Kades tersebut kemudian menegaskan bahwa komunis sudah tidak ada di Indonesia, sehingga ia memperingatkan pendakwah itu untuk tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Baca Juga: Alvin Lie Ungkap Utang Indonesia Bertambah Rp 2 Miliar Per Menit di Era Jokowi: Ngeri!!!

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kejadian ceramah bermuatan politik itu baru terjadi di daerahnya sehingga membuat sang kades marah besar.

"Gak ada disini yang namanya komunis, anda jangan mudah diadu domba, saya baru kali ini berdiri seperti ini, gak berhak anda dari luar daerah menyebarkan dan menyudutkan negara," pungkasnya.

Tak lama setelah kejadian itu, sekelompok massa dikabarkan menggeruduk Kantor Desa Cimuncang, karena kesal dengan tingkah laku kades tersebut.

Beruntung kejadian itu tak berbuntut panjang, karena kades tersebut telah meminta maaf terhadap pendakwah yang sempat dimarahinya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler