Relawan Jokowi Desak Presiden Reshuffle hingga Hukum Mati Menteri yang Diduga Terlibat Bisnis PCR

13 November 2021, 16:15 WIB
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer bersama Presiden Joko Widodo. /Twitter @Immanuelebenez3/

GALAMEDIA – Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle terhadap menteri yang diduga terlibat dengan bisnis PCR.

Tak hanya reshuffle, bahkan pria yang akrab disapa Noel ini juga meminta menteri terkait dihukum mati.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: Saya Powerful dan Sakti, Tapi Ada Orang yang Tak Bisa Saya Tolong

“Harapan kita diproses menteri-menteri, pejabat yang terlibat dalam kasus PCR ini. Kita meminta presiden segera lakukan keputusan yang cepat dan tepat. Mereka yang terlibat bisnis di atas penderitaan rakyat ini dihukum mati,” ujarnya pada wartawan, Sabtu, 13 November 2021.

Noel memastikan, pihaknya tidak main-main dengan sikap licik menteri terkait yang mencoba meraup keuntungan di tengah kesulitan rakyat.

“Harus kita lihat runutan soal ini. Pertama, kami pernah gugat Inmen. Ada dua sampai tiga menteri yang terlibat kasus PCR meski dibantah oleh Staf Menteri Jubir Luhut, Joddy kemudian esok harinya Luhut mengakui bahwa dia terlibat bisnis PCR, ya sudah bubarlah pesta pora mereka,” tegasnya.

Bila hal ini dibiarkan, katanya, maka menteri tersebut akan menjadi beban bagi pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Konfirmasi Positif Lebih Banyak Ditemui Pada Usia Produktif, Warga Kota Bandung Diimbau Disiplin Prokes

Sehingga pada akhirnya hal itu akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Sebelumnya, eks Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto membeberkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.

Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Baca Juga: Sudah Rilis, Ini Lirik Lengkap Lagu Someday Kolaborasi Raisa Bareng Sam Kim

Kedua menteri ternama ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Edy menyampaikan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir. ***

 

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler