GALAMEDIA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean kembali menyoroti rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Reuni PA 212 dikabarkan akan digelar pada Desember 2021 namun untuk lokasinya masih belum jelas.
Menanggapi hal tersebut, Polda Metro Jaya mengatakan memang benar PA 212 akan menggelar reuni pada Desember mendatang.
Namun, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, pada prinsipnya Polda Metro Jaya siap melakukan pengamanan dan antisipasi pada kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan klaster-klaster Covid-19.
Baca Juga: Denny Darko Peringatkan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Nasib Akan Berubah Seminggu ke Depan!
Mengingat, pandemi masih terus berlangsung hingga saat ini walaupun angka positif Covid-19 menurun.
Ferdinand Hutahaean yakin banyak masyarakat yang mendukung langkah Polri dalam menindak panitia reuni PA 212.
"Saya yakin lebih banyak warga yang mendukung Polri menindak panitia reuni tak jelas 212," kata Ferdinand dikutip Galamedia dari akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, Minggu, 14 November 2021.
Ia juga mengatakan jika pelaksanaan reuni itu dilakukan di Jakarta, maka akan berpotensi dalam menimbulkan klaster Covid-19 baru.
"Dan menolak dilaksanakannya ajang ngumpul2 bukan kebo itu di Jakarta karena berpotensi akan menimbulkan cluster covid baru dan menyebar kemana2," tegasnya.
Sementara sebelumnya mantan Politikus Partai Demokrat ini bahkan meminta tolong pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria untuk melarang reuni tersebut.
Ia mengaku khawatir kegiatan itu bisa menjadi klaster baru Covid-19 yang saat ini sedang menunjukkan grafik penurunan.
"Larang dong Pak @ArizaPatria dengan tegas, jangan suruh mikir yang enggak punya akal," ujarnya.
Menurutnya, Anies Baswedan dan Ariza Patria harus tegas melarang kegiatan yang tak berguna tersebut.
"Bapak sebagai Wagub dan Anies sebagai Gubernur harusnya tegas menyatakan melarang aksi 212 yang entah untuk apa dan tak berguna itu," lanjutnya.
Ferdinand lalu mengatakan, Reuni Akbar 212 hanya akan menciptakan kerumunan dan menambah kasus baru Covid-19 di Tanah Air.
"Hanya akan membuat kerumunan orang-orang yang berpotensi Covid-19," pungkasnya.***