Pembuat Vaksin AstraZeneca Ingatkan Covid-19 ke Depan 'Lebih Mematikan'

6 Desember 2021, 19:50 WIB
Sarah Gilbert, sosok yang menciptakan Astrazeneca /Tangkapan layar akun Youtube MOJO STORY

GALAMEDIA - Sarah Gilbert, salah seorang pengembang utama vaksin virus Corona produksi Oxford-AstraZeneca memperingatkan pandemi berikutnya bisa jadi 'lebih mematikan'.

Mereka mendesak kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi kemungkinan pandemi selanjutnya.

Seperti dilansir AFP, Senin, 6 Desember 2021, menyatakan, dunia harus mengambil pelajaran penting dari pandemi Corona.

"Ini tidak akan menjadi terakhir kalinya sebuah virus mengancam kehidupan dan mata pencaharian kita. Sebenarnya, yang berikutnya bisa jadi lebih buruk. Itu bisa jadi lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya," cetus Gilbert dalam draf pidatonya untuk Richard Dimbleby Lecture.

"Kita tidak bisa membiarkan situasi di mana kita telah melalui semua yang harus kita lalui, dan kemudian mendapati bahwa kerugian ekonomi yang sangat besar yang kita alami berarti masih tidak ada pendanaan untuk kesiapan pandemi," imbuhnya.

Baca Juga: Rayyanza Malik Ahmad Aqiqah Raffi Ahmad Beli 4 Kambing Sekaligus, Nama Kambing Jadi Sorotan

"Kemajuan yang telah kita capai, dan pengetahuan yang kita dapatkan, tidak boleh hilang," ujar Gilbert mengingatkan.

Vaksin Oxford-AstraZeneca, yang menjadi vaksin Corona pertama yang disetujui di Inggris, telah digunakan di lebih dari 170 negara secara global.

Vaksin ini jauh lebih murah dan lebih mudah untuk dikirimkan dibandingkan yang lainnya, dan berkontribusi dalam peningkatan akses terhadap vaksin di negara-negara miskin.

Gilbert diberi gelar 'Dame' oleh Ratu Elizabeth II pada awal tahun ini untuk jasanya bagi sains dan kesehatan publik atas keterlibatannya dalam pengembangan vaksin Corona.

Dia telah membuat dan menguji vaksin selama lebih dari satu dekade, terutama menggunakan antigen dari malaria dan influenza, dan menginisiasi proyek vaksin COVID-19 pada awal tahun 2020 setelah virus Corona pertama muncul di China.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan, Selama Sepekan ke Depan Wilayah Indonesia Diprakirakan Diguyur Hujan

Ketika dunia sekarang menghadapi varian baru Omicron, dengan nyaris 250 kasus varian baru itu kini teridentifikasi di Inggris. Gilbert menyerukan agar kehati-hatian tetap dijaga.

"Hingga kita mengetahui lebih banyak, kita harus berhati-hati, dan mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebaran varian baru ini," cetus Gilbert.

"Tapi seperti yang kita telah lihat sebelumnya, berkurangnya perlindungan terhadap infeksi dan penyakit ringan tidak berarti berkurangnya perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian," imbuhnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler