GALAMEDIA - Polemik Politisi PDIP, Arteria Dahlan berbuntut panjang.
Usai meminta Kajati yang berbicara bahasa Sunda dipecat, kini permasalahan baru mengenai lima mobil mewahnya muncul.
Dalam video yang beredar, lima mobil tersebut berjejer di parkiran Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Jaksa Agung Mendadak Beri Peringatan ke Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, Kenapa Ya?
Lima mobil tersebut bermerek Mitsubishi Grandis hitam, Toyota Fortuner putih, Toyota Vellfire hitam, Nissan X-Trail putih dan Mitsubishi Pajero hitam.
Publik kemudian menyoroti lima pelat mobil Arteria Dahlan yang bernomor sama dengan pelat mirip polisi yaitu 4196-07.
Menanggapi hal tersebut, pengamat sosial dan politik Rudi S Kamri ikut berkomentar.
Baca Juga: Akun Instagram Giring Ganesha Hilang Usai Diduga Sindir Anies Baswedan Lewat Video di Twitter-nya
Melalui YouTube Kanal Anak Bangsa, Rudi mempertanyakan apa yang membuat polisi memberikan pelat mobil tersebut.
"Pertanyaan saya simpel saja pak polisi mengapa Arteria Dahlan yang sipil bisa mendapatkan mobil nomor polri. Mengapa bisa?" ujarnya dikutip Galamedia, Selasa 25 Januari 2022.
"Bagaimana ceritanya dan kriterianya apa jangan rakyat hanya diberikan penjelasan normatif," sambungnya.
Lebih lanjut, Rudi juga memberikan sindiran menohok pada polisi yang dianggapnya sudah memberikan diskresi pada Arteria Dahlan.
Baca Juga: TERBONGKAR! Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Digunakan Untuk Rehabilitasi Pecandu Narkoba
"Hebat sekali polisi memberikan diskresi pada orang seperti Arteria Dahlan yang arogan dan sombong seperti itu untuk nomor polisi," ujarnya.
Rudi lantas melayangkan dua pertanyaan untuk polri terkait kasus lima mobil milik Arteria Dahlan ini.
"Satu, bagaimana bisa Arteria Dahlan yang seorang sipil bisa mendapatkan nomor polisi?," ujarnya.
"Kedua bagaimana bisa terang-terangan Arteria Dahlan menggandakan nomor itu. Jelas-jelas ada intens dan aksi menggandakan kelima mobilnya. kok tidak ditindak?," sambungnya.
Baca Juga: Sempat Disebut Kampung Miliarder, Kini Masyarakat Tuban Menyesal
Praktisi media ini juga menantang polri agar menindak Arteria Dahlan yang diketahui sebagai Anggota DPR Komisi III.
"Uji nyali polri saya tunggu. Berani gak polri menindak anggota DPR yang kebetulan komisi III mungkin partner," tandas Rudi.
"Kalau tidak, rakyat kecewa. Saya kecewa pak polisi betapa kalian memberikan diskresi dan contoh yang tidak baik kepada rakyat," ujarnya.***