BANSER Terima Banyak Kecaman, Netizen: Memang Gitu Ya, Petangtang Petenteng Kayak Centeng Belanda...?

29 Januari 2022, 21:52 WIB
Cuplikan kisruh di acara Gus Nur. Tangkap layar Twitter /@Lelaki_5unyi. /

 

GALAMEDIA - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) kembali membubarkan kegiatan ceramah. Kali ini kegiatan ceramah yang menghadirkan Sugik Nur Raha atau Gus Nur di Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas pada Jumat, 28 Januari 2022.

Video aksi "pengusiran" tersebut tersebar di media sosial hingga kata Banser menjadi trending topic di Twitter, Sabtu, 29 Januari 2022.

Dalam cuplikan video yang beredar terlihat anggota Ansor dan Banser tengah mengkonfirmasi kepada Sugik Nur secara baik-baik terkait laporan warga soal ceramah dugaan ujaran kebencian dari Gus Nur.

Lalu Gus Nur meminta bukti video yang memiliki ujara kebencian tersebut.

"Mana video saya yang meresahkan masyarakat, ini baru seneng saya, karena kemarin katanya, katanya, katanya. Mana videonya mas? biar Biar saya jawab sekarang," tanyanya.

"Ok yang pertama, ini mumpung belum pulang semua ini. Ada tidak saya ujaran kebencian menghasut warga membenci pemerintah?," tanya Sugik Nur.

Baca Juga: KHUSUS MALAM MINGGU! 10+ Kode Redeem FF 29 Januari 2022: Buruan Klaim M1014, MP40 dan Hadiah Menarik Lainnya

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab orang-orang yang ada dalam ruangan tersebut dengan kata tidak. Namun tiba tiba terdengar suara teriakan "sumpah" hingga akhirnya membuat salah satu anggota yang diketahui berasal dari Patriot Garda Nusantara (PGN) ke tengah ruangan tersebut, hingga terjadi perseteruan.

Gus Nur pun tampak hendak meninggal lokasi. Sementara sejumlah pihak terus berseteru hingga akhirnya terdengar sholawatan untuk meredam amarah kedua belah pihak.

Video tersebut langsung membuat netizen memberikan beragam komentar hingga menjadi trending topik twitter.

Pro dan kontra terkait adanya aksi Banser tersebut seperti biasa menghiasi cuitan netizen.

Namun banyak netizen yang menyayangkan langkah Banser tersebut. Karena di negara demokrasi ini, tidak ada kewenangan ormas tertentu melakukan pengusiran seseorang untuk berbicara, terlebih berceramah.

"Astaghfirullah, banser gini amat sih. Hobi nya bubarin pengajian oposisi pemerintah. Hargai perbedaan, ngga semua mau njilat seperti mu," cuit @Lelaki_5unyi.

Baca Juga: Dukung Pembangunan IKN Baru di Kaltim, Guru Besar UI Ingin Anjurkan Anies Baswedan Untuk Bantu Fasilitasi

"Bubarin aja itu Banser,bikin resah masyarakat...ga ada fungsinya kok...," ujar @adimas_prio.

"Apa Banser memang gitu ya petantang petenteng kayak centeng Belanda...?," ujar @prayetnosami1.

"Gw orang NU namun gw kaga suka ma BANSER akhir2 ini.... Bikin malu. JUJUJUR MALU SAYA SEBAGAI NU," kata @abaz_milanisti.

"Banser kembali berulah, Kali ini acara penggalangan dana Gus Nur dibubarkan di Sokaraja, Banyumas dengan alasan meresahkan Masyarakat karena tidak pro pemerintah," tulis @Ravispa_STB

"Gak jelas omongan Banser ini surug nunjukin videonya malah berkelit kemana2," ucap @harimau_sumatera.

Wakil Ketua PGN Banyumas Gangsar Mijil Saputra saat ditemui wartawan pada Sabtu, 29 Januari 2022, membenarkan adanya peristiwa dalam video yang beredar.

“Saya tegaskan, kami tidak membubarkan pengajian. Sebab, banyak video yang beredar media sosial ceritanya dipelintir. Saya (PGN) bersama Ansor dan Banser datang ke situ, karena ada laporan warga yang resah. Pertemuan itu tidak berizin. Bahkan RT dan RW tidak tahu sama sekali,” klaim Mijil.

Menurutnya, pada Jumat sekitar jam 15.00 WIB, PGN bersama Ansor dan Banser datang ke lokasi pertemuan dengan baik-baik.

Baca Juga: Omicron Bikin Kejutan! Epidemiolog UI Prediksi Menyebar di Masa Liburan Imlek: Masih Misterius!

“Waktu itu yang masuk teman dari Ansor dan Banser. Ternyata di dalam ada Sugik Nur. Tahu sendiri kan, Sugik Nur sering memberikan pernyataan berisi ujaran kebencian. Dan tidak jarang mendiskreditkan tokoh-tokoh NU. Maka dari itu, kami datang untuk menanyakan, apakah pertemuan itu berizin atau tidak. Ternyata, tidak ada izin. Alasan dari Sugik Nur, dia jualan madu. Mengapa jualan madu kok harus pakai pengawal seperti itu,” ungkapnya.

Ketika datang ke situ dan teman Banser dan Ansor bicara baik-baik, malah dibentak-bentak.

“Akhirnya saya maju. Saya malah diinjak kaki dan disikut bagian perut. Nah, akhirnya terjadi cek cok di situ. Ada adu mulut. Kami tetap meminta, karena tidak ada izin dan masih dalam masa pandemi, sementara mereka yang datang tidak hanya dari Banyumas, maka kami tunggu sampai mereka membubarkan diri,” kata Mijil.

Sementara menurut Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno mengatakan bahwa pertemuan yang menghadirkan Sugik Nur tersebut memang tidak ada izin.

“Pertemuan tersebut tidak berizin, pemberitahuan tidak ada. Bahkan ke RT, RW juga tidak ada. Termasuk ke Satgas Covid-19 baik tingkat desa maupun kecamatan. Polisi datang pada saat bubar,” jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler