Tiktoker Anifah Suryani ke Ganjar: Warga Wadas Perlu Pertanggungjawaban Bukan Permintaan Maaf Saja

11 Februari 2022, 16:49 WIB
Tiktoker Anifah Suryani ke Ganjar: Warga Wadas Perlu Pertanggungjawaban Bukan Permintaan Maaf Saja/Ganjar Pranowo /Instagram/@ganjar_pranowo/

GALAMEDIA – TikToker Anifah Suryani menanggapi permintaan maaf yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait kejadian di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

“Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman,” kata Ganjar dalam keterangan pers dan unggahan di Instagram pribadinya pada Rabu, 9 Februari 2022.

“Saya minta maaf dan saya minta maaf,” sambungnya menegaskan di ujung kalimatnya.

Anifah pun heran dengan ucapan Ganjar yang masih menggunakan diksi ‘mungkin’ dalam permintaan maafnya.

“Kok statement nya masih mungkin Bapak? Izin Bapak saya saja yang bukan warga Desa Wadas, yang melihat dari sosial media perkembangannya, bukan lagi tidak nyaman, tapi itu mengerikan gitu,” ujarnya melalui akun Tiktok pribadi @anifahsuryani dilansir Galamedia Jumat, 11 Februari 2022.

Selain itu, warga Desa Wadas kata dia, tidak hanya menginginkan permintaan maaf.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melesat, Pemkab Sumedang Gencarkan Vaksin Booster

“Dan warga Wadas itu sepertinya tidak hanya menginginkan minta maaf saja gitu. Tetapi kerisihian-kerisihan karena adanya atau hadirnya ratusan polisi yang membuat warga sekitar itu risih, ya ditindak juga Bapak,” jelasnya.

Anifah pun membacakan tiga tuntutan warga Desa Wadas berdasarkan Instagram @wadas_melawan.

“Mungkin jika video ini bisa sampai ke Bapak, dan Bapak bisa mendengarkan apa keinginan warga Wadas sesungguhnya itu yang pertama, menghentikan pengukuran tanah dan rencana pertambangan di Desa Wadas, Bener, Purworejo,” tuturnya.

Baca Juga: Token ASIX Ditegur Bappebti, Anang Hermansyah dan Ashanty Beri Penjelasan

“Kedua, menarik aparat kepolisian dari Desa Wadas, serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga Wadas,” sambungnya.

“Dan yang terakhir, bebaskan warga Wadas yang ditangkap oleh Polresta Purworejo,” katanya.

Baca Juga: Kalau Gue Jadi Presiden, Ahmad Dhani: Gue Kirim Musisi-musisi Indonesia dan..

Lebih lanjut, Anifah menegaskan bahwa warga Wadas ingin pengukuran tanah dan rencana pertambangan segera dihentikan.

“Jadi yang diminta itu poin penting nya bukan hanya sekedar dibebaskannya warga, tetapi juga menarik aparat kepolisian yang sudah membuat risih warga Wadas dan juga menghentikan, poin penting dari yang diinginkan oleh warga Wadas itu menghentikan pengukuran tanah dan rencana pertambangan itu Pak!” tegasnya.

Dia juga menyoroti psikologis anak kecil yang tinggal di Desa Wadas.

Baca Juga: TERBARU! Kasus Covid-19 di KBB Capai 437, Cegah Penyebaran 5 Kantor Dinas Disemprot Disinfektan

“Di Wadas itu penduduknya bukan hanya ada pemuda hingga lansia, tapi ada anak kecil, tidak dipikirkan psikologis anak-anak itu melihat banyaknya polisi, apalagi ada kekerasan,” ucapnya.

Menurut Anifah, pertanggungjawaban yang diperlukan bukan hanya membebaskan warga dan mengembalikannya pada keluarga atau hanya sekedar minta maaf.

Namun, pertanggungjawaban yang diperlukan, yaitu merealisasikan apa yang diinginkan oleh warga Desa Wadas.  ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler