Pengamat Desak Jokowi Juga Bertanggung Jawab Atas Kisruh di Desa Wadas: Tidak Hanya Ganjar

14 Februari 2022, 17:45 WIB
Pengamat Desak Jokowi Juga Bertanggung Jawab Atas Kisruh di Desa Wadas: Tidak Hanya Ganjar/Kolase Jokowi dan Ganjar Pranowo /Instagram Jokowi & Ganjar Pranowo/

GALAMEDIA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyatakan, bukan hanya Ganjar Pranowo, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga harus bertanggung jawab atas kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Lantaran, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020, Bendungan Bener adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah kepemimpinan Jokowi.

Proyek bendungan itu diketahui dinaungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sejak 2017, PUPR sudah memulai proses pembangunan Bendungan Bener.

Meskipun, Ganjar di tahun 2018 silam telah mengeluarkan surat keputusan tentang persetujuan lokasi pengadaan tanah bagi pembangunan bendungan.

Atas dasar itu, Ujang yang juga merupakan pengamat politik meminta agar Ganjar dan Jokowi sama-sama bertanggung jawab.

Baca Juga: Pencairan JHT Usia 56 Tahun, Said Didu Curiga Pemerintah Tahan Dana Karena Sulit Dapat Utang

“Jadi, harusnya tidak hanya Ganjar Pranowo, Presiden Jokowi juga harus tanggung jawab karena itu proyek pemerintah pusat. Dua-duanya salah dan harus bertanggungjawab,” ujarnya pada wartawan Senin, 14 Februari 2022 dilansir Galamedia melalui berbagai sumber.

Seperti diketahui, telah terjadi pengepungan oleh sejumlah aparat gabungan Polri dan TNI pada Selasa, 8 Februari 2022 di Desa Wadas.

Baca Juga: Relawan Berakhlak Gandeng Atep hingga Budi Cilok Berikan Trauma Healing ke Siswa dan Guru SDN 032 Tilil

Usut punya usut, pengepungan aparat tersebut dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan untuk penambangan material andesit Bendungan Bener.

Atas kejadian itu, muncul akun Instagram bernama @wadas_melawan yang hingga saat ini telah diikuti oleh 60.6K followers.

Melalui Instagram tersebut, warga Desa Wadas terus menginformasikan kondisi terkini di lokasi.

Baca Juga: Keren! Indonesia Diakui Sebagai Negara dengan Alam Terindah di Dunia, Ungguli Swiss hingga Yunani

Sontak saja video pengepungan tersebut viral di media sosial hingga nama Ganjar ikut terseret.

Ganjar pun telah meminta maaf atas kejadian yang viral tersebut melalui keterangan dan unggahan di Instagram pribadinya.

“Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman,” kata Ganjar dalam keterangan pers dan unggahan di Instagram pribadinya pada Rabu, 9 Februari 2022.

“Saya minta maaf dan saya minta maaf,” sambungnya menegaskan di ujung kalimatnya.

Baca Juga: Pebalap MotoGP 'Ketakutan' Makan Makanan Indonesia, Ada yang Sampai Keracunan, Alvin Lie: Wah Duuuuh...

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi intens dengan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengenai insiden di Wadas ini. Ganjar menyebut sejumlah warga yang ditangkap bakal dilepas.

"Kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda, intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo, terkhusus Wadas. Kami sudah berkomunikasi dan bersepakat masyarakat yang kemarin diamankan insyaallah akan dilepaskan," jelasnya.

Kekinian, Ganjar kembali mengunjungi Desa Wadas untuk berdialog dengan warga di sana. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler