Sikap Berbeda Ditampilkan Ustadz Yahya Waloni Usai Keluar dari Penjara, Kini Sang Pendakwah Lebih Toleransi

16 Februari 2022, 19:21 WIB
Ustadz Yahya Waloni akui kesalahannya usai bebas dari penjara /Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier/

GALAMEDIA - Publik dibuat kaget dengan perilaku Ustadz Yahya Waloni yang kini lebih toleransi usai keluar dari penjara.

Hal itu terungkap saat Ustadz Yahya Waloni menjadi tamu undangan di podcast Close The Door yang tayang di channel Youtube Deddy Corbuzier, Rabu 16 Februari 2022.

Diketahui, sebelum masuk penjara karena menjadi tersangka ujaran kebencian, Yahya Waloni kerap membuat geram sekelompok orang akibat ceramahnya itu.

Mereka geram karena ceramah Yahya Waloni disampaikan dengan sikap yang keras hingga menyinggung agama lain.

Tak jarang Yahya Waloni mendapat kecaman hingga akhirnya ia terjerat kasus ujaran kebencian.

Yahya Waloni pun terpaksa mendekam di penjara selama lima bulan.

Baca Juga: Heboh Pilpres 2024 Dibatalkan, Jokowi Lanjut Jadi Presiden 3 Periode? Ini Faktanya

Usai bebas dari penjara dan tampil di podcast Close The Door, Yahya Waloni mengakui bahwa ceramahnya yang keras itu merupakan suatu kesalahan.

Yahya Waloni mengakui bahwa dirinya terus-terusan merenung selama berada di penjara dengan memikirkan ceramahnya tersebut.

Ia pun tak malu mengaku bahwa sebelum terjerat kasus ujaran kebencian, ceramahnya itu memang keliru sehingga kini berusaha menjadi lebih baik.

"Saya keliru besar sekali. Saya tidak boleh begitu. Saya merenung dalam penjara," ujar Yahya Waloni dikutip Galamedia, Rabu 16 Februari 2022.

Selain itu, Yahya Waloni juga mengatakan bahwa ia sudah sadar dan tidak akan lagi menyampaikan ceramah yang kontroversial termasuk menyinggung agama lain.

Terlebih, Yahya Waloni kini justru menyadari bahwa semua agama yang ada di dunia dianggapnya memiliki kesucian.

"Biar bagaimanapun segala sesuatu yang dilakukan oleh ritual agama lain itu adalah hal yang suci," jelasnya.

Lebih lanjut, Yahya Waloni juga mengungkap salah satu penyebab ia bisa sadar dan lebih mengedepankan sikap toleransi.

Baca Juga: Dekati Musim Haji 2022, Indonesia Belum Dapat Undangan Arab Saudi Bahas Kuota

Menurutnya, ia banyak menemukan sikap-sikap toleransi dari pemeluk agama lain ketika masih berada di dalam penjara.

Salah satu contohnya adalah saat ada seorang pemeluk agama Kristen yang datang menemuinya untuk memberikan makanan.

Hal itu lah yang pada akhirnya membuat Yahya Waloni tersadar bahwa ceramahnya selama ini merupakan suatu kesalahan.

"Bagaimana saya tidak sadar. Di dalam penjara yang datang ke saya bawa makan orang kristen," lanjutnya.

Tak hanya itu, Yahya Waloni juga menyebut bahwa selama berada di dalam penjara, orang beragama Kristen itu juga kerap membantunya untuk mencuci pakaian.

Sehingga ia pun merasa malu dan berjanji akan lebih bersikap toleransi.

"Orang kristen itu bikin cuci baju saya. Cuci baju saya," tegasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler