GALAMEDIA - Thailand mendesak penggunaan masker saat berhubungan intim di tengah lonjakan infeksi Covid-19 yang dikhawatirkan pihak berwenang kian memburuk.
Jumlah kasus harian Covid-19 di salah satu pusat pariwisata Asia Tenggara ini tercatat meningkat dari sekitar 8.000 pada awal bulan menjadi hampir dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.
Dikutip dari DailyMail belum lama ini, otoritas kesehatan Thailand pun menyatakan keprihatinannya terkait peningkatan kasus dan berupaya menekannya dengan transmisi melalui kontak intim.
Baca Juga: Tak Cukup Punya Pacar Sama, Kembar Paling Identik Ini Keukeuh Hamil Bersamaan (Juga)
"Covid bukanlah penyakit menular secara seksual, tetapi penularan Covid dimungkinkan melalui pernapasan kontak dekat dan pertukaran air liur," kata direktur Biro Kesehatan Reproduksi Bunyarit Sukrat, pertengahan pekan lalu.
Dia merekomendasikan setiap pasangan melakukan tes antigen sebelum kencan untuk mencegah penularan virus.
Warga juga didesak untuk menghindari posisi seks yang memungkinkan mereka ‘face to face’, selain menggunakan kontrasepsi untuk yang ingin mencegah kehamilan.
"Jika memungkinkan, memakai masker saat berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko Covid," lanjut Bunyarit.
Usut punya usut,kekhawatiran akan penularan melalui hubungan intim ini menyusul momen Hari Kasih Sayang yang biasanya menjadi momen para ‘love birds’ berkencan hingga memicu aktivitas seksual.
Liburan di momen ini pun termasuk populer, bahkan dianggap sebagai hari keberuntungan bagi yang ingin mengakhiri masa lajang.
Baca Juga: Presiden 3 Periode, Syahrial Demokrat: Tidak Perlu ‘Melacurkan Diri’ dengan Menabrak Konstitusi
Tak jarang antrean panjang mengular di kantor urusan pernikahan, terutama di distrik Bang Rak Bangkok, yang dalam bahasa Thailand berarti 'distrik cinta', usai Hari Kasih Sayang.
Oh.....***