Pengecekan Pemprov Jabar Sebelum Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Begini Harga kebutuhan Pokok Terkini

11 Maret 2022, 18:14 WIB
Suasana berjualan di pasar. Pengecekan Pemprov Jabar Sebelum Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Begini Harga kebutuhan Pokok Terkini./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melakukan pengecekan terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Hasilnya didapatkan data situasi terkini harga kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Jawa Barat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Jawa Barat Taufiq Budi Santoso menjelaskan, Pemprov Jabar juga telah menggelar Rapat Pembahasan Perkembangan Harga dan Ketersediaan Stok Kebutuhan Pokok menjelang hari besar keagamaan, khususnya Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Taufiq mengatakan, rapat ini digelar bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan harga kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga, serta menjamin rantai pasok distribusi barang kebutuhan pokok dan penting di masyarakat.

Baca Juga: Relawan RKK Wilayah Cimahi Dorong Ridwan Kamil Maju di Pilpres 2024

"Menteri Pertanian mengatakan stok kebutuhan pangan di Indonesia dalam posisi aman. Kita harus melihat kondisi di kabupaten dan kota di Jabar bagaimana," ujarnya seperti dilansir Galamedia dari keterangan resmi Pemprov Jabar pada Jumat, 11 Maret 2022.

Taufiq memaparkan, dalam sebulan terakhir, beberapa harga komoditas kebutuhan pokok mengalami kenaikan, seperti kedelai, minyak goreng, gas, daging, serta beberapa komoditas sayuran. Hal itu dikhawatirkan akan mendorong inflasi di Jabar, terutama selama Ramadan dan Idul Fitri.

Sejumlah upaya sudah dan akan dilakukan Pemprov Jabar untuk mengendalikan harga dan menjaga stok. Salah satunya, melaksanakan operasi pasar secara serentak di kabupaten dan kota melalui dinas terkait.

Dialog dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait ketersediaan hingga distribusi harus segera diinformasikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi yang tepat untuk mengatasi panic buying, dan menyediakan layanan informasi serta pengaduan masyarakat untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

"Bansos untuk masyarakat berpenghasilan rendah, ini juga harus dipikirkan seperti tahun lalu. Agar mereka bisa membeli kebutuhan pokok jika nanti harga naik menjelang Idul Fitri. Siapkan anggaran, cari solusi jika belum ada anggaran," kata Taufiq.

Baca Juga: Catat dari Sekarang! Ini Tips Aman Berpuasa Saat Ramadhan Bagi Penderita Maag, Say Bye-bye Perut Perih

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Indag Jabar Eem Sujaemah menuturkan, dua minggu menjelang Idul Fitri, Pemprov Jabar akan menggelar Operasi Pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar.

Terkait harga kebutuhan pokok, lanjut Eem, stok dan ketersediaannya cukup aman hingga saat ini.

Tapi ada beberapa yang saat ini mengalami kenaikan karena produksi berkurang, seperti cabe merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari. Beberapa komoditas pun mengalami kenaikan harga namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam.

Terkait minyak goreng, harga di pasar ritel dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah, tetapi diakui terjadi kekosongan pasokan. Untuk mengatasinya, kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jabar.

"Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter," kata Eem.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Tersangka Teroris Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88 karena Mencoba Kabur

Demikian pula dengan stok kedelai, menurut Eem, saat ini mencapai 300 ribu ton. Dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim. Jadi menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai.

Namun demikian ada kenaikan harga kedelai impor, yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe. Atau ukurannya akan diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.

Kepala Bulog Wilayah Jabar Faisal menambahkan, stok beras di wilayahnya sangat mencukupi, bahkan hingga akhir tahun 2022.

"Stok di gudang di Jabar sekitar 150 ribu ton. Akan ada tambahan karena sebentar lagi masuk panen," ungkap Eem.

Baru-baru ini Bulog Jabar juga sudah melaksanakan Operasi Pasar khusus minyak goreng dan sudah tersalurkan sebanyak 300 ribu liter di sejumlah kota dan kabupaten di Jabar. Menurutnya, Bulog telah memesan 800 ribu liter minyak goreng, tetapi masih menunggu kiriman distributor.

"Kami juga siap memasok kebutuhan operasi pasar beras, gula pasir, dan daging, atau untuk bansos Jabar," tutupnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler