Dilematis! Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali, Negara Barat Keberatan

24 Maret 2022, 14:28 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah kesempatan. Dilematis! Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali, Negara Barat Keberatan. /Dok Kedubes Rusia /

GALAMEDIA - Indonesia akan menjadi tuan rumah pada KTT G20,yang akan digelar di Bali, pada 30 Oktober 2022.

Seperti disampaikan oleh Duta besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. Ia menyebut Putin berniat datang ke KTT G20.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang juga anggota G20 menyerukan agar Rusia tak lagi diikutkan dalam keanggotaan G20.

Hal itu dikarenakan invasi yang diluncurkan Rusia selama satu bulan terakhir ke Ukraina yang membuat Ukraina mengalami krisis.

Baca Juga: Tayang Kembali di ANTV, Berikut Daftar Pemeran Balika Vandhu, Serial Drama India

Dilansir dari Antara, Guru besar Hukum Internasional Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan situasi ini menjadi dilematis untuk Indonesia, karena akan menjadi Indonesia menjadi medan tarik menarik dalam konflik Rusia dengan Amerika Serikat, terkait kasus di Ukraina.

"Indonesia pun menjadi medan tarik menarik bagi konflik Rusia dengan AS dan sekutunya mengingat Indonesia akan menyelenggarakan KTT G20 bulan November mendatang," kata Hikmahanto Juwana, Kamis, 24 Maret 2022.

AS dan sekutunya juga minta Indonesia sebagai Presiden G20 mempertimbangkan kembali keanggotaan Rusia.

Selain itu, seorang pejabat Uni Eropa menilai kehadiran perwakilan Rusia dalam rangkaian KTT G20 tahun ini "menjadi sangat problematik" di tengah kecaman dan sanksi internasional atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Tips Puasa Ramadhan Saat Hamil agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat

Dikutip dari Reuters, "Sudah dikatakan sangat jelas kepada Indonesia bahwa kehadiran Rusia dalam rangkaian pertemuan pejabat tinggi negara G20 yang bakal berlangsung nanti akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa," kata sumber tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis, 24 Maret 2022, juga mengatakan, telah menyuarakan keprihatinan tentang rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri G-20 berikutnya di Indonesia tahun ini. Kemungkinan kehadiran Putin pun mendapatkan beragam tanggapan dari banyak pihak.

"Gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan (untuk) kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," kata Morrison.

Baca Juga: Terlihat Hilal-nya! Akhirnya Drama ‘Dear.M’ yang Dibintangi Jaehyun NCT Akan Tayang Perdana di Jepang

Namun, China membela Rusia dalam keanggotaan G20. Beijing menyatakan Moskow merupakan anggota penting bagi G20. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan G20 adalah kelompok yang perlu menemukan jawaban atas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang.

Tentunya situasi ini menjadi dilematis bagi Indonesia sebagai tuan rumah pada KTT G20 pada November mendatang.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler