Masyarakat Kewalahan Kepokmas Naik Pasca Minyak Goreng Saat Bulan Puasa

2 April 2022, 10:24 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan./Lucky M Lukman/Galamedia /Lucky M Lukman/Galamedia/

GALAMEDIA - Di awal ramadhan 1443 Hijriah, masyarakat Tanah Air dihadapkan dengan kenaikan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas).

Kondisi itu makin menambah penderitaan masyarakat setelah sebelumnya kewalahan dengan kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng.

Tak cuma itu, masyarakat juga sekarang dihadapkan pada rencana kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan elpiji 3 kilogram.

Menyikapi kondisi itu, Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan angkat bicara.

Baca Juga: Performa Febri Hariyadi Menurun, Ramai Rumakiek Bisa Jadi Opsi Sayap Kanan Persib, Bobotoh: Wilujeng Sumping

Ia menilai masyarakat dipastikan semakin tersudutkan pasca dihadapkan dengan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.

"Harga kepokmas memang menunjukan kenaikan. Harga minyak belum turun lagi. Ada kebahagiaan dan kekhawatiran jelang Ramadhan, yang selalu terjadi," kata Farhan.

"Bahagia karena bulan Ramadhan selalu membahagiakan, tapi khawatir karena kenaikan harga kepokmas meroket," lanjutnya saat kunjungan kerja ke daerah pemilihan Kota Bandung dan Cimahi.

Mantan presenter itu menilai, ada praktik yang merugikan publik dengan memainkan harga di tengah kondisi masyarakat yang masih sulit.

"Bukan hanya karena kenaikan permintaan tetapi terjadi miss match dengan supply atau pasokan di pasar, sehingga harga a harga meroket," ujarnya.

Pihaknya menduga ada beberapa pihak yang memainkan pasokan kepokmas, untuk itu perlu ada tindakan tegas.

Baca Juga: Hari Peduli Autisme Sedunia: Atalia: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berkarya

"Komisi Pengawasan Persaingan Usaha agar secara aktif melakukan pengawasan yang nyata terhadap perusahaan - perusahaan yang menguasai produksi, distribusi hingga retails kepokmas. Jangan menunggu gejolak harga dan kelangkaan pasokan kepokmas," jelas pria berkacamata itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ke depannya akan ada kenaikan harga lainnya setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax. Antara lain seperti BBM jenis Pertalite hingga LPG 3 Kilogram (Kg).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan merinci harga daging sapi paha belakang tertahan di level Rp 129.900 per kilogram.

Cabe rawit merah Rp 62.800 per kilogram, bawang putih honan Rp 31.200 per kilogram, daging ayam ras masih bertengger di Rp 36.200 per kilogram, serta telur ayam ras Rp 25.700 per kilogram.

Baca Juga: Kepada Para Pimred Media, Ridwan Kamil Suarakan Optimisme 2022

"Harga kedelai impor di tingkat pengrajin tempe dan tahu juga naik, harganya sudah menyentuh Rp14.100 per kilogram pada Selasa 29 Maret 2022 atau naik 2,17% dari sebelumnya Rp13.800 per kilogram pada Senin 28 Maret 2022," beber Oke saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI.

Kemudian, berdasarkan catatan Kemendag minyak goreng curah sempat mencatatkan harga Rp 18.300 per liter pada Selasa 29 Maret 2022 atau naik 1,67 persen dari harga sebelumnya di angka Rp 18.000 per liter.

Tak hanya minyak goreng curah, jenis minyak goreng kemasan juga ikut naik. Minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 25.600 per liter dan kemasan sederhana Rp 23.000 per liter.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler