Harga Pertamax Naik, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana Khawatir Berimbas Kenaikan Harga Sembako

4 April 2022, 19:29 WIB
Ilustrasi harga Pertamax naik. /Antara/Andika Wahyu/

 

GALAMEDIA - Bahan bakar minyak (BBM) khususnya pertamax mengalami kenaikan. Hal ini dikhawatirkan akan berimbas pada harga kebutuhan pokok yang juga bakal ikutan naik.

Meski bakal memberikan dampak, Pemkot Bandung tidak bisa berbuat banyak karena tata niaga dikelola pusat. Pemkot Bandung hanya bisa memastikan untuk kondisi stok kebutuhan pokok yang ada di Kota Bandung.

"Ya, kemungkinan (kenaikan BBM bisa berimbas pada kenaikan harga sembako, red) karena bagaimana pun transportasi itu kan mungkin lebih dari 30 persen (masuk, red) komponen barang. Mungkin aja kalau dihitung kenaikan (BBM, red) berpengaruh terhadap kenaikan komoditas apapun yang melalui jalur transportasi, dan rata-rata pakai transportasi," ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, di Cicendo, Senin, 4 April 2022.

Baca Juga: Mudahkan Dapat Pelayanan, Dokumen Kependudukan Penyandang Disabilitas Diberi Tanda Khusus

Dikatakannya, tata niaga barang dikelola pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah tidak bisa melakukan intervensi. Pemkot hanya bisa memastikan dari sisi kepastian stok.

"Karena kalau barang murah atau barang mahal enggak ada barangnya ya percuma. Jadi kita tidak bisa intervensi harga, tapi kita pastikan stoknya," ungkapnya.

Selain memastikan stok, pihaknya juga bisa menggaet produsen untuk menggelar bazar.

"Seperti bazar kemarin di Rancasari. Pelaku usahanya yang melakukan potongan harga dalam rangka promosi, karena ada jalur yang terpotong langsung jual ke konsumen. Upaya seperti itulah yang bisa kita lakukan, " ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Hasan Faozi. Menurutnya, permasalahan kenaikan BBM merupakan kewenangan pusat. Namun dikhawatirkan setelah pertamax dinaikkan harganya, pertalite langka.

"Susah skala nasional mah, intinya mirip dengan minyak goreng. Begitu pertamax dinaikkan, besoknya pertalite enggak ada, ini enggak tahu sistemnya apa yang dipakai. Contoh minyak goreng kemasan harganya distandarkan, minyak goreng curah enggak ada," ungkap Hasan Faozi saat dihubungi wartawan.

Baca Juga: Kang Tae Mu Kecelakaan! Berikut Sinopsis A Business Proposal Episode 11

Ia mengaku belum melihat ada tindakan dari pemerintah terkait minyak goreng curah yang sudah dua minggu masih tetap langka. Tentu saja hal ini membuat aneh karena baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten) kota belum ada tindakan lebih lanjut.

"Saya pikir memang di kota atau kabupaten, sama satu pemikiran harus dicari dulu benang merahnya, kusutnya di mana. Semua anggota dewan saya pikir semua mencari tahu, enggak hanya anggota dewan di kabupaten/kota tapi juga provinsi, nasional karena setiap hari dikeluhkan, " ungkapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler