Idul Adha 2022 Kapan? MUI Beri Penjelasan Terbaru Penetapan 10 Dzulhijah 1443 Hijriah

7 Juni 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi. Idul Adha 2022 Kapan? MUI Beri Penjelasan Terbaru Penetapan 10 Dzulhijah 1443 Hijriah. /Pexels.com/Pixabay.

GALAMEDIA - Idul Adha 2022 atau Idul Adha 1443 Hijriah akan jatuh pada tanggal berapa?

Pertanyaan Idul Adha 2022 kapan memang sudah banyak dilayangkan masyarakat muslim di Tanah Air.

Majelis Ulama Indonesia atau MUI pun memberikan penjelasan terbaru terkait Idul Adha 2022.

Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Abdullah Jaidi menuturkan, MUI mengimbau warga Muslim menunggu hasil sidang isbat Idul Adha 2022.

Sidang isbat itu akan melibatkan pemerintah dan seluruh organisasi massa Islam menyusul adanya kemungkinan perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Kado Terindah dari Emmeril Kahn Mumtadz

"Ketinggian derajat hilal sepakat ahli hisab kurang lebih dua derajat. Menurut perhitungan MABIMS itu masih di bawah 3 derajat kemungkinannya bisa dilihat, tapi walaupun demikian, keharusan untuk melihat rukhiyatul hilal," tutur Abdullah dalam keterangannya, Selasa, 7 Juni 2022.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Thomas Djamaluddin sebelumnya mengemukakan kemungkinan adanya perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan Idul Adha 2022 karena keduanya menggunakan metode yang berbeda.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menggunakan kriteria Wujudul Hilal, telah menetapkan tanggal 10 Dzulhijah 1443 Hijriah, Hari Raya Idul Adha, jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Menurut Muhammadiyah, tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah jatuh pada 30 Juni 2022 karena pada saat maghrib 29 Juni 2022 di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk, artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi.

Berdasarkan perhitungan itu, Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Subang Digeruduk Jampang Pantura

Sedangkan pemerintah menentukan awal bulan Dzulhijah berdasarkan kriteria baru yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Menurut perhitungan pemerintah berdasarkan kriteria baru MABIMS, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat sehingga hilal tidak mungkin dapat dirukyat.

Dengan kondisi yang demikian, berdasarkan hisab imkan rukyat atau visibilitas hilal tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah kemungkinan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Namun demikian, pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Baca Juga: Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari Dinas Militer

Jaidi menghimbau warga Muslim saling menghormati keputusan dalam merayakan Idul Adha dan menunaikan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah.

"Jadi artinya 9 Dzulhijah itu Hari Arafah (atau) hari tasuha di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi kita yang di luar menunaikan ibadah haji disunahkan untuk berpuasa 9 Dzulhijah walaupun saudara kita sudah berlebaran haji," kata dia.

Dia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat pada masa hoaks yang mendiskreditkan umat Islam banyak beredar seperti sekarang.

"Jadi harus menyatukan barisan kita, menyatukan semangat untuk kepentingan agama dan negara. Itu semangatnya yang tidak boleh kendor," jelasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler