STP ARS Internasional Gelar Abdimas, Kembangkan Desa Ciburial sebagai Destinasi Wisata Kampung Madu

25 Juni 2022, 18:49 WIB
Ketua Abdimas sekaligus Dosen STP ARS Internasional, Dr Didin Syarifuddin MM., MSi. (Ketiga kiri), didampingi Musafa MSi, saat foto bersama di Di Kawasan Destinasi Wisata Kampung Madu Ciburial, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, belum lama ini. /

 

GALAMEDIA - Kembali, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) ARS Internasional menggelar Pengabdian Masyarakat (Abdimas), untuk Tahun Akademik 2021 – 2022.

Hal itu dilakukan, mengingat salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan setiap dosen.

Kegiatan Abdimas ini dengan tema “Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Ciburial sebagai Destinasi Wisata Kampung Madu”. 

Ketua Abdimas sekaligus juga Dosen STP ARS Internasional, Dr Didin Syarifuddin MM., MSi., didampingi Musafa MSi, melalui rilis yang diterima Galamedianews, Sabtu, 25 Juni 2022. 

Menuru Didin, Kegiatan Abdimas ini dilakukan dalam bentuk bimbingan dan pendampingan pada masyarakat petani lebah madu di 7 kampung madu Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Kegiatan ini, dilaksanakan selama 3 (tiga) hari melalui penyampaian materi yang terkait tentang Destinasi daya tarik wisata, dikegiatan ternak madu yang sangat bernilai, baik dari aspek ekonomi maupun dari aspek sosial kepariwisataan.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kucing yang Tidak Mau Makan

“Dalam Abdimas kali ini kami bersama 3 dosen dan 3 mahasiswa pedamping yakni Dr. Didin Syarifuddin, Drs., MM., M.Si., Musafa, M.Si, dan Suryana, MM.  Tentunya, juga terdapat pendamping dari kelompok mahasiswa yakni Aprilia Barek Tena, Isni Layla; Tema Emiliana,” katanya.

Tahapan proses kegiatan Abdimas ini, kata Didin, dimulai dengan penyampaikan materi tentang pentingnya berwirausaha dan peningkatan motivasi ternak madu.

Hal itu, banyak memberikan manfaat baik bagi masyarakat terutama bagi para peternak, karena memberikan nilai ekonomis yang sangat tinggi.

“Kegiatan Abdimas ini dilakukan pada awal Juni 2022, selama 3 (tiga) hari dan dihari pertama dikuti peserta sebanyak 20 orang. Untuk tahap berikutnya yakni penyampaian materi tentang Destinasi daya tarik wisata pada kegiatan ternak madu yang dianggap unik oleh masyarakat, menarik, dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat bahkan dapat menjadi obat,” ujarnya.

Baca Juga: Siap Kembangkan Teknologi Digital, STT Bandung Lakukan Kolaborasi dengan PT Sasana Solusi Digital

Untuk tahap berikutnya, katanya, yakni bimbingan dalam bentuk pendampingan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama dua hari bagi sekitar 20 orang petani lebah madu, Desa Ciburial.

Destinasi daya tarik wisata yang bernilai tinggi ini, akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke lebah madu yang diharapkan dapat membeli produk madu.

“Ya, tentunya dengan penjualan meningkat maka akan berdampak pada peningkatan keuntungan bagi petani lebah madu. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan kebermanfaatan bagi para petani lebah madu sendiri,” papar Dr. Didin.

Baca Juga: Desakan Terus Menguat, Penegakan Hukum Dugaan Pengambilan Air Ilegal di Sumedang Jangan Berlarut

Ditambahkan Didin, kegiatan bimbingan pendampingan ini, dilaksanakan secara tatap muka,, tetapi tetap mematuhi 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak, selalu menjaga kebersihan dan menghindari kerumunan.

“Workshop materi tentang motivasi berwirausaha ternak lebah madu ini, bimbingan bersama 3 (tiga) dosen dan 3 (tiga) mahasiswa nilai destinasi daya tarik wisata ternak madu bagi petani lebah madu. Pentingnya berwirausaha ternak madu dan peningkatan nilai destinasi daya tarik wisata ini pada aspek keunikan, Originaluras  Otensititas, dan Keberagamant,” pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler