Desain Masjid Raya Al Jabbar di Bandung, Rumit dan Melahirkan Teknik Baru Dunia Arsitektur, Kok Bisa?

29 Desember 2022, 14:45 WIB
Desain Masjid Al Jabbar dinilai rumit dan mampu melahirkan teknik baru dunia arsitektur, kok bisa? Simak penjelasannya. /jabarprov.go.id/

GALAMEDIANEWS – Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Gede Bage Bandung akan diresmikan besok, Jumat 30 Desember 2022.

Proses pembuatan desain Masjid Al Jabbar disebut rumit dan melahirkan teknik baru dunia arsitektur khususnya dalam pembuatan masjid, kok bisa? Simak penjelasannya.

Eksistensi Masjid Raya Al Jabbar berasal dari imajinasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang akhirnya dituangkan dalam bentuk sketsa.

Dalam imajinasinya, desain Masjid Raya Al Jabbar ini memang memiliki bentuk yang rumit dan mempunyai banyak lengkungan.

Baca Juga: INDONESIA vs THAILAND Piala AFF 2022 Jam Berapa? Ini JADWAL Lengkap Penentuan Grup A

Dalam dunia arsitektur, membuat bangunan dengan banyak lengkungan memang tidaklah mudah dan butuh perhitungan yang tepat.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengungkapkan dalam pembuatan Masjid Al Jabbar dilakukan pencarian teknik dan material baru.

Dengan berbagai pencarian tersebut, maka ditemukanlah sejumlah teknik dan material baru yang menjadi ilmu baru sekaligus memperkaya dunia arsitektur masjid.

“Jadi masjid ini memberikan ilmu baru, cara membuat bentuk-bentuk lengkung yang biasanya susah menjadi lebih mudah. Makanya saya yakin kontraktor di sini punya pengalaman luar biasa, menemukan cara-cara baru,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: JADWAL LENGKAP Piala AFF 2022 Mitsubishi Electric Cup, Indonesia vs Thailand, Kamboja Vs Brunei, Balas Dendam!

Sementara itu, Manajer Produksi Pembangunan Masjid Al Jabbar, Affy Primadhian mengatakan ada banyak tantangan sekaligus keistimewaan dalam pembangunan masjid tersebut.

Salah satunya, konsep bangunan utama dimana tidak memiliki tiang di bagian tengah.

Kendati banyak tantangan dan dinilai cukup rumit, namun Affy yakin bahwa perlahan tapi pasti, satu per satu konstruksi Masjid Al Jabbar bisa terwujud sesuai dengan harapan.

“Tantangannya banyak sekali, karena desain yang diberikan Pak Ridwan Kamil ini sangat unik. Jadi bagi kami pelaksana konstruksi harus benar-benar berpikir bagaimana caranya mewujudkan bentuk yang diharapkan,” ujar Affy.

Ia mengaku saat pertama kali melihat desain awal dari Ridwan Kamil berpikir keras bagaimana mewujudkan konstruksi yang kuat untuk Masjid Al Jabbar tersebut.

“Ini suatu tantangan buat kami. Begitu ini menjadi kenyataan, sebuah kebanggan bagi kami sendiri untuk bisa merealisasikan apa yang didesain oleh Pak Gubernur menjadi bangunan yang epik,” tutur Affy lagi.

Diskusi panjang dan rumit

Menurut Pimpinan PT Urbane Indonesia, Reza Achmed Nurtjahja yang terlibat dalam tim desain awal bersama Senior Arsitek Urbane Indonesia, Bayu Wahyudin (alm.), desain Masjid Al Jabbar telah melewati diskusi panjang dan rumit.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Sosok Ibu yang Mencintai Anak-Anaknya

 Kolaborasi terus diupayakan untuk menerjemahkan sketsa dan gagasan Ridwan Kamil.

“Jadi dari coretang tangan. Kemudian kita modelling dengan komputer, dengan parametrik, sehingga setiap titik itu bisa ketemu, dan ada rumus. Dan itu yang terus dielaborasikan oleh Tim Urbane Indonesia,” kata Reza.

Dengan kolaborasi, semua tantangan dalam membangun masjid Al Jabbar bisa dijawab dengan sebaik-baiknya.

“Risetnya macam-macam, dari konseptual, kemudian riset di engineering. Itu memerlukan kolaborasi. Riset pada material kita perlu kerja sama dengan beberapa produk materianl, vendor-vendor dihadirkan, sehingga mereka mempunyai detail yang cukup bagus sehingga tidak terjadi permasalahan-permasalahan,” tutur Reza menjelaskan.

Itulah mengapa dalam proses pembuatan desain Masjid Raya Al Jabbar yang cukup rumit itu melahirkan teknik baru dalam dunia arsitektur khususnya dalam pembuatan masjid.***

 

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler