Aksi Pembakaran Al Qur’an oleh Politisi Rasmus Paludan di Swedia Gemparkan Seluruh Muslim dan Agama di Dunia

24 Januari 2023, 09:40 WIB
Rasmus Paludan saat lakukan aksi bakar Al Quran /Miju/

GALAMEDIANEWS – Aksi pembakaran Al-Qur’an di Stockholm, Swedia dilakukan oleh seorang politikus sayap kanan Rasmus Paludan pada 21 Januari 2023 menggemparkan warga muslim seluruh dunia bahkan seluruh penganut agama di dunia.

Aksi tersebut diawali oleh ratusan warga di Stockholm, Swedia menggelar protes terhadap Turki sehingga memicu seorang politikus tangan kanan di Negara tersebut untuk membakar mushaf suci umat muslim. Upaya pembakaran tersebut sebagian dari protes warga Swedia yang ingin masuk Nato.

Aksi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dengan pembakaran Al-Qur’an bukanlah yang pertama kalinya hal ini telah ia lakukan pada sejumlah demontrasi di masa lalu dengan membakar Al-Qur’an.

Baca Juga: Daihatsu Indonesia Masters 2023 Hari Ini 24 Januari: 16 wakil Indonesia Berlaga, Fajar/Rian Perang Saudara

Aksi tersebut atas izin pihak kepolisian  Swedia ketika ratusan  warga menggelar aksi protes terhadap Negara Turki. Akibat upaya  Swedia masuk NATO belum mendapat izin.

Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, dia menyebut protesnya dilakukan terhadap Isam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Memicu kemarahan Turki dan masyarakat muslim dunia, Ankara diketahui memang belum memberikan persetujuan pada Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO dengan alasan negara di Nordik itu menyembunyikan “perusuh” Turki.

Baca Juga: Sosok di Balik Kesuksesan Tempat Bakso Enak di Bandung, Wisata Kuliner yang Laris dan Selalu Dinanti

“Kami mengutus sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami, mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai nilai suci kami, dengan kedok kebebasan berekspresi sama sekali tidak dapat diterima,” ucap Kementrian Luar Negeri Turki, Minggu, 22 Januari 2023.

Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam pembakaran Al-Qur’an.

Ketua Departemen Sinode untuk hubungan Gereja Rusia dengan masyarakat dan media massa, Vladimir Legoyda mengecam insiden itu sebagai “vandalism yang tidak dapat diterima”.

Baca Juga: Jelang Liga 1 BRI Persib vs Borneo FC, Febri dan Klok Siap Bergabung

“Batas kemanusiaan tidak bisa dilanggar, dan  kesucian  agama tidak bisa dilukai dalam perjuangan politik,” kata legoyda di twitter, sebagaimana dilansir Daily Sabah.

Sementara komunitas Yahudi di Turki mengutuk tindakan Paludan  menyebutnya sebagai “kejahatan kebencian” dan “terror religious”.

“Kami mengutuk keras Rasmus Paludan dan orang-orang yang mengizinkannya membakar Al-Qur’an,” kata komunitas itu melalui Twitter Sabtu 21 Januari 2023.

"ini adalah kejahatan kebencian, tindakan teror agama. Kita semua harus menghormati keyakinan dan budaya masing-masing," tulisa mereka lagi.***

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler