GALAMEDIA - Sub Terminal Padalarang akhirnya dipilih sebagai tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang Pasar Tagog Padalarang. Sebelumnya ada lima lokasi yang diajukan, namun tak satupun pemilik lahan, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memberikan izin.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat Ricky Riyadi di Ngamprah, Kamis 23 Juli 2020. Selain memanfaatkan Sub Terminal Padalarang juga trotoar dan sebagian badan Jalan Raya Purwakarta.
Baca Juga: Tema Hari Anak Nasional Masih Mengisi Program Belajar di Rumah Bareng TVRI
"Tadinya ada lima tempat yang kita incar untuk dijadikan pasar sementara, karena pemiliknya tidak mengizinkan akhirnya atas dasar kesepakatan dengan pedagang, Dinas Perhubungan, sampai muspika dipilih sub terminal," papar Ricky.
Diakuinya, lahan sub terminal tidak mungkin dapat menampung seluruh pedagang. Lokasi sub terminal hanya akan dimanfaatkan untuk pedagang basahan.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung, Hari Ini Jumat 24 Juli 2020
Trotoar
Sementara untuk pedagang lainnya akan memanfaatkan trotoar. Kios dan los akan dibangun di trotoar sepanjang 150 meter di sisi kanan dan kiri Pasar Tagog.
"Penampungan sementara akan mulai dibangun Agustus. Diperkirakan pembangunannya membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Akan ada 859 kios dan los yang akan dibangun," ujarnya.
Untuk keamanan dan kenyamanan pedagang, kios dan los menggunakan rolling door.
Baca Juga: Gila, 28% Orang Amerika Serikat Percaya Bill Gates Bakal Tanam Chip Melalui Suntikan Vaksin Corona
Setelah pedagang menempati pasar sementara, rencananya bangunan Pasar Tagog Padalarang akan dijadikan dirobohkan sekitar Oktober.
"Seluruh bangunan pasar akan dirobohkan. Kemudian dibangun baru yang target penyelesaiannya Desember 2021. Mudah-mudahan di Desember Pasar Tagog Padalarang sudah bisa diresmikan," tandasnya.
Baca Juga: Tak Semua Orang Bisa Disuntik Vaksin Corona Sinovac, Pada Orang Tertentu Malah Bisa Jadi Sakit
Rencananya bangunan Pasar Tagog Padalarang terdiri lantai semi basement, lantai 1 dan 2. Karena luas lahannya hanya sekitar 6.700 meter persegi, maka untuk tempat parkirnya berada di setiap lantai bangunan. Daya tampung untuk kendaraan roda dua sekitar 600 unit dan roda empat 400 unit.