GALAMEDIANEWS - Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar, menyoroti Jabar Masagi yang menjadi salah satu program Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Sejauh ini, dikatakan Ketua LBP2 Jabar Asep B Kurnia, program Jabar Masagi itu masih belum diketemukan keberhasilannya.
"Padahal sudah barang tentu program Jabar Masagi ini menggunakan atau membutuhkan dana yang sangat besar khususnya di bidang Pendidikan di setiap tahunnya," ujarnya, kepada Galamedianews, Sabtu, 6 Mei 2023.
Baca Juga: Kedua Kalinya Bendera Indonesia Terbalik di SEA Games, Menpora Kamboja Minta Maaf
Baca Juga: WOW! Prosoton Raksasa di Wahoo Waterworld Bisa Pacu Adrenalin Sampai Gemeteran, Berani Coba?
Pria yang akrab disapa Aa Maung ini menilai, implementasi program Jabar Masagi di lapangan dirasa kurang maksimal. Apa manfaat yang terjadi terutama di sekolah-sekolah, masih belum terlihat.
"Implementasi di lapangan khusus di sekolah baik itu SMA, SMK atau SLB saya belum bisa melihat dampaknya. Setahu saya Jabar Masagi itu harus terintregrasi juga dengan mata pelajaran yang ada disekolah-sekolah," ungkapnya.
"Seharusnya hal ini menjadi bahan audit dari instansi atau pihak yang berwenang dari penggunaan dana atau anggaran dari kegiatan Jabar Masagi tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Eka Yusrizal Maulasa, dari Aktivis Sosial Kini Bermain Peran di Film Ancika 1995
Lebih lanjut Aa Maung mengatakan, karena program Jabar Masagi sudah berjalan sejak kepemimpinan Ridwan Kamil, maka publik pun harus nengetahui dari mana sumber anggaran yang diserap.
Termasuk apakah anggota atau tim Jabar Masagi itu mendapatkan gaji atau honor setiap bulannya. "Nah itudianggarkan dari mana?" tanya Aa Maung.
Jabar Masagi sendiri merupakan program dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang diklaim memiliki tujuan menguatkan fondasi generasi muda di Jabar dengan nilai-nilai pendidikan karakter.
Baca Juga: Longsor Sedalam 10 Meter di Jalan Tugu-Pasirlangu Diacuhkan BPBD KBB, Surat Sudah Dikirim
Hal itu diwujudkan dengan mengembalikan pendidikan budi pekerti yang berdampak pada perilaku sosial. Yang mana nilai-nilai kearifan lokal Jabar menjadi dasarnya.
Dengan Jabar Masagi, generasi muda diharapkan dapat menjadi manusia berbudaya. Manusia berbudaya ini memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata).***