GALAMEDIA - Seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang baru-baru ini digelar disetiap wilayah kabupaten/kota mulai disorot.
Sorotan salah satunya datang dari Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep B Kurnia.
Pria yang akrab disapa Aa Maung ini menilai, penerimaan guru PPPK akan menjadi permasalahan baru.
Baca Juga: Muhammad Leslar Al-fatih Billar, Nama Lengkap Baby L Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar
Pasalnya, akan banyak tenaga honorer yang tidak lulus seleksi PPPK akan kehilangan pekerjaannya di sekolah.
"Ini karena kuota sekolah yang ada atau kosong terisi oleh tenaga PPPK yang lulus. Sehingga secara otomatis tenaga honorer yang ada akan tersisihkan dengan yang baru datang," ujar Aa Maung, Sabtu, 8 Januari 2022.
Sekolah, kata dia, akan kebingungan dengan kondisi tersebut. Apalagi dengan sekolah yang sebelumnya memang dipenuhi tenaga honorer.
"Sehingga untuk mempertahankan sangat sulit karena berkaitan juga dengan kewajiban jam tugas mengajar yang tidak bisa terpenuhi atau kurang dari seharusnya. Masih mending kalau di sekolah tersebut bisa diberdayakan tugas lain, tetapi itu sepertinya sangat sulit," terang dia.