Isi Surat Terbuka Pengawas Tes PPPK Buat Hati Netizen Terenyuh: Tolong Pak Nadiem Buka Hati Nuranimu

- 16 September 2021, 20:06 WIB
Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim. /@nadiemmakarim

GALAMEDIA - Seorang guru honorer berusia 57 tahun baru-baru ini membuat heboh publik di media sosial usai mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kabar tersebut mencuat ke publik usai salah seorang pengawas ruangan ujian itu membuat surat terbuka ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Pengawas bernama Novi Khassifa mencurahkan rasa kesedihannya usai melihat guru itu dinyatakan tak lolos.

Surat terbuka itu viral dan diunggah oleh salah satu akun gosip @lambeturah_official.

"Yang terhormat Mas Menteri, Nadiem Makarim. Tak adakah rasa ngilu di dalam dada mas menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?" tulis Novi dalam surat itu.

Baca Juga: Komentari Aksi Santri Tutup Telinga Ketika Dengar Musik, Ustadz Derry Sulaiman Diserang Balik Netizen

"Tahukan Mas menteri, sepatu ini telah dipakai bertahun-tahun lamanya oleh si empunya. Seorang bapak dengan pakaian putih lusuh dan celana hitam yang warnanya sudah tak hitam lagi karena pudar," sambungnya.

"Mendekati usia senja masih setia mengajari anak-anak di pelosok negeri ini membaca dan mengeja," ujarnya.

Dalam surat itu juga tertulis besaran gaji yang diterima para guru honorer yang tak sebanding dengan perjuangan mereka.

"Di saat putus pengharapan untuk mendapatkan hidup yang lebih layak. Beliau tetap semangat. Tak sekedar mengajar tetapi mendidik. Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu," sambungnya.

Pengawas itu juga memberi sindiran menohok ke Nadiem Makarim karena guru honorer itu dinyatakan tak lolos tes tersebut.

"Tahun ini mas menteri memberikan secercah harapan untuk beliau. Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak. Tetapi tahukah mas menteri? soal-soal yang mas menteri berikan hanya teori belaka saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya," ujarnya.

"Akhirnya, Passing Grade pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati. Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa," katanya.

"Memang benar beliau tak pandai teknologi, tetapi tanpa teknologi beliau mampu membuat anak-anak negeri ini merangkai kata dari A hingga Z. Berhitung hal-hal dasar untuk memahami hidup," sambungnya.

Baca Juga: Anies Baswedan - Luhut Binsar Pandjaitan Kompak, Bareng Tangani Masalah Penurunan Tanah DKI Jakarta

Surat ini kemudian direspon ribuan warganet. Mereka berharap agar kabar tersebut bisa segera di dengar oleh Nadiem.

"Si penulis pun bisa membuat pembaca khususnya saya untuk ikut terenyuh dengan setiap kata-kata yang tertuang. Semoga tersampaikan," komentar salah satu warganet di Instagram Lambe Turah.

"Semoga bisa viral dan didengar mas menteri," komentar yang lainnya.

"Sedih banget ayo min trendingkan biar pak menteri baca," komentar lainnya.

"Tolong lah pak @nadiemmakarim buka hati nuranimu angkat sluruh honorer P3K tanpa syarat pak kasian yang sudah tua2 khususnya," komentar yang lain.***

 
 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x