Polisi Israel Tembak Mati Pria Palestina Tak Jauh dari Kompleks Masjid Al Aqsa

18 Agustus 2020, 17:51 WIB
Ilustrasi polisi Israel - Polisi Israel menembak seorang pria warga Palestina di luar kompleks Masjid Al Aqsa. (dok) /

GALAMEDIA - Seorang pria Palestina tewas ditembak polisi Israel di luar kompleks Masjid Al Aqsa. Pria itu dicurigai akan melakukan serangan penikaman di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Saksi mata kepada kantor berita independen di wilayah Palestina, Maan mengatakan, penjaga keamanan Israel menembak pria tersebut tanpa 'diadili terlebih dahulu.

Pria itu tewas di tempat kejadian, di dekat pintu masuk Bab Hutta, tepat di luar kompleks Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Tawuran Antar Remaja Pecah, Dua Orang Tewas Akibat Bacokan Celurit

Dikutip dari Al Jazeera, Tim medis Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan singkatnya mengatakan, mereka dicegah memasuki daerah sekitar Bab Hutta untuk merawat pria tersebut.

Laporan media lokal mengidentifikasi, pria Palestina itu berusia 30 tahun dari kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur.

Juru Bicara Polisi Israel, Micky Rosenfeld melalui Twitter-nya menyampaikan pembelaan. Menurut dia, pria yang ditembak itu dibawa ke rumah sakit untuk tindakan medis. Namun pria itu akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Terlalu Mahal, Biaya Swab Test di Fasilitas Kesehatan Swasta Segera Diatur

Peristiwa mematikan itu terjadi beberapa jam setelah penjaga keamanan Israel menembak dan melukai seorang warga Palestina yang tuli. Warga itu tidak dapat mendengar perintah untuk berhenti di pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat.

Akhir Mei lalu, polisi Israel juga menembak mati seorang warga Palestina penderita autisme berusia 32 tahun yang tidak bersenjata. Saat itu, dia dalam perjalanan ke sekolah berkebutuhan khusus di Kota Tua Yerusalem.

Dikutip kembali dari wartaekonomi.co.id, warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah lama menuding pasukan keamanan Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Baca Juga: Megawati Sebut Masih Ada Pihak yang Mempertentangkan Pascasila dan Agama

Bahkan belakangan situasi semakin memanas. Kota Tua dan bagian lain Yerusalem Timur, yang direncanakan oleh para pemimpin Palestina sebagai wilayah merdeka di masa depan, kembali dibidik Israel.

Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengungkap rencana Timur Tengahnya awal tahun ini. Kemarahan Palestina semakin berkobar dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu terjadi setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) setuju menormalisasi hubungan. Padahal, langkah itu dinilai oleh banyak warga Palestina sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler