Kolaborasi Apik BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Lindungi 42 Ribu Pekerja Informal

5 Juli 2023, 15:06 WIB
BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kematian dengan total Rp 126 juta kepada tiga ahli waris pekerja yang meninggal dunia, Rabu, 5 Juli 2023./IST /

GALAMEDIANEWS - Kolaborasi apik yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Indonesia dalam memberikan kemudahan proses pendaftaran dan pembayaran menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, berbuah manis.

Selama dua tahun kolaborasi tersebut dilakukan, saat ini sudah ada sebanyak 42 ribu pekerja yang menggunakan kemudahan layanan tersebut.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, menuturkan, kerja sama dengan PT Pos Indonesia dilakukan sejak akhir tahun 2021.

Baca Juga: Uang Suap untuk Yana Mulyana Diserahkan di Pendopo Kota Bandung

Pihaknya menilai kolaborasi tersebut telah membawa banyak kemudahan khususnya bagi calon peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berada di pedesaan.

BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Indonesia berkolaborasi apik dalam permudah layanan./IST

"Jadi hari ini kita bertemu dengan PT Pos untuk melihat sejauh mana efektivitas kerja sama di antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos," tutur Zainudin dalam keterangannya usai melakukan rapat monitoring dan evaluasi di Gedung Pos Regional III Bandung, Rabu, 5 Juli 2023.

"Tentu kami berterima kasih kepada PT Pos karena dengan kerja sama ini setidaknya hampir 42 ribu pekerja bisa mendaftar lewat kantor-kantor Pos yang tersebar di seluruh kecamatan di tanah air," papar Zainudin.

Diterangkannya, selama tahun 2022, jumlah transaksi yang terjadi di seluruh Kantor Pos & Outlet adalah sebanyak 249.953 transaksi.

Jumlah tersebut terdiri dari pendaftaran pekerja bukan penerima upah (BPU) dan pembayaran iuran untuk peserta BPU serta pekerja penerima upah (PU).

"Jadi ternyata masih banyak peserta dan calon peserta kami yang berada di pelosok desa yang masih menyukai cara-cara konvensional atau cara fisik dalam mendaftar ataupun membayar iuran," ujarnya.

"Kami akan terus tingkatkan fleksibilitas ini agar kapanpun dan di manapun pekerja ingin mendaftar, semua kanal BPJS Ketenagakerjaan tersedia," ungkap Zainudin.

Di sela rapat monitoring dan evaluasi, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kematian dengan total Rp 126 juta kepada tiga ahli waris pekerja yang meninggal dunia.

Baca Juga: Wajib Dicoba! 7 Tempat Wisata Gratis di Semarang yang Sedang Hits dan Instagramable, Dijamin Seru

Semua pekerja tersebut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantor Pos.

Misi Sosial

Di tempat yang sama, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris mengatakan, dalam kerja sama ini, pihaknya tidak semata- mata mencari keuntungan bisnis saja. Juh dari itu, pihaknya juga membawa misi sosial.

"Kami tidak melihat ini sebagai bisnis saja. Saya juga sudah mendengar dan tahu ternyata memang banyak manfaat yang didapatkan oleh peserta dari BPJamsostek," ujar Haris.

Diakui Haris, masih banyak pekerja di luar sana yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Oleh sebab itu, ia berkomitmen untuk mendorong agar kesejahteraan pekerja ini terwujud.

"Jadi bagaimana kita bisa membantu masyarakat untuk mendapat fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu saya mendorong literasi BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Baca Juga: 7 Fakta Miss Jastip Yuniza Icha yang Dikabarkan Naksir 'My Love' Pedagan Asal Bangkok, Thailand

Haris melihat dan prihatin karena ada beberapa kasus terjadi. Misalnya ada pekerja meninggal dunia tapi tidak mendapatkan apa-apa. Namun, dengan ikut kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, hanya dengan Rp 16.800, pekerja sudah terjamin.

"Ini luar biasa menurut saya. Oleh karena itu, kami PT Pos Indonesia ikut membantu bagaimana masyarakat di luar sana terutama yang didorong ini adalah pekerja bukan penerima upah contohnya petani," paparnya.

Langlah itu sejalan dengan kampanye BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang gencar menyasar pekerja bukan penerima upah. Kampanye komunikasi tersebut bernama Kerja Keras Bebas Cemas.

Kampanye ini difokuskan untuk menjangkau pekerja dengan penggunaan pendekatan yang khusus untuk masing-masing profesi agar nantinya setiap pekerja memahami betul manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Menutup kegiatan tersebut, Haris bertekad untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia dalam hal pendaftaran pekerja baru, target yang pihaknya tetapkan naik hampir tiga kali lipat yakni di 850 ribu pekerja baru.

"Kita join marketing, transaksi sudah 250 ribu. Kita dorong terus, disamping peningkatan transaksi tentu saja peningkatan peserta baru. Apa yang kita rencanakan saat ini bagaimana teman-teman bisa menarik sebanyak-banyaknya orang mendaftar melalui kantor pos," paparnya.

"Kami ingin berkontribusi bagaimana supaya masyarakat bisa menerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan," tandas Haris.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler