GALAMEDIANEWS – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi kedatangan Presiden Jokowi ke Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB Tegalluar untuk melakukan pengecekan depo, karena kereta cepat ini ditargetkan mulai beroperasi pada 1 Oktober 2023. Pada kesempatan itu, Bupati Bandung yang akrab disapa Kang DS menegaskan, kawasan berorientasi transit atau TOD (Transit Orientation Developmet) di sekitar stasiun sudah siap.
Kehadiran Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan dengan didirikannya Stasiun KCJB Tegalluar menurut Bupati Bandung memiliki efek yang signifikan terhadap kemajuan ekonomi di kawasan tersebut. Pembangunan TOD di sekitar stasiun itupun, akan berdampak positif terhadap masyarakat dan diharapkan mampu memberikan kemajuan terhadap taraf hidup mereka.
“Hari ini ada kunjungan Pak Presiden Jokowi dengan rombongan mengecek depo. Pada dasarnya sangat mengapreasiasi kehadiran Pak Presiden berkunjung dalam rangka persiapan untuk launching Kereta Api Cepat Bandung Jakarta yang bertempat di Stasiun Tegalluar, yang tentunya ini sangat berarti dan banyak manfaatnya,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna kepada GalamediaNews, di Stasiun KCJB Tegalluar, Selasa 19 September 2023.
Keberadaan KCJB Bandung ini sangat menarik antusiasme masyarakat Bandung maupun Jakarta yang berharap bisa segera diresmikan dan digunakan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Depo Kereta Cepat Jakarta Bandung Disambut Bupati Bandung Dadang Supriatna
“Apalagi kemarin pada waktu uji coba, banyak masyarakat antusias ingin merasakan, ternyata hanya 45 menit perjalanan dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya dari Jakarta ke Bandung. Nah tentu ini akan lebih membangkitkan semangat terutama para pelaku usaha kita, yang notabene kawasan Tegalluar ini kan hampir 3.500 hektar. Dan ada beberapa pengembang yang akan melakukan pengembangan baik perumahan, perkantoran, dan sebagainya,” tutur Bupati Bandung Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS menambahkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk TOD di sekitar Stasiun KCJB Tegalluar sendiri sudah siap dan sudah lengkap, karena TOD ini penting.
“Jangan sampai nanti setelah operasional ada katakan perbaikan dan sebagainya posisi belum siap. Maka TOD ini sangat penting, karena ini sifatnya operasional full setiap hari. Bahkan nanti ke depannya bisa 24 jam, dan memang transportasi ini sangat dibutuhkan. Apalagi nanti dengan adanya pengembangan kawasan yang berada di daerah KCIC ini, stasiun ini otomatis populasi penduduknya akan bertambah. Termasuk Summarecon yang notabene di daerah sini Artinya, transportasi ini akan lebih lancar,” tutur Kang DS.
Ia juga mengapresiasi kehadiran kereta cepat ini, karena menjadi moda transportasi berdaya guna serta ramah lingkungan.
“Saya setuju dan sepakat dengan statement Pak Presiden, dengan adanya kereta api cepat ini akan mengurangi polusi yang saat ini sudah mulai kritis,” ujarnya.
TOD Kota Baru Tegalluar Sudah Ada Dalam RDTR
Baca Juga: Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gratis Mulai 15 September, Warga Bekasi - Karawang Boleh Coba
Pengembangan wilayah sekitar Stasiun KCJB Tegalluar saat ini sudah mulai dilakukan, karena sudah ada beberapa pengembang yang masuk seperti Summarecon yang membuat perumahan megah dengan akses langsung menuju stasiun.
“Ada beberapa pengembang yang sudah berbicara dan sudah diamankan dalam RDTR (Rencana Detail Tata Ruang-red.) dimana daerah KCIC ini stasiunnya masuk kawasan strategis Kota Baru Tegalluar dengan luas 3.500 hektar. Di dalamnya ada 12 desa dan 4 kecamatan, yakni Kecamatan Bojongsoang, Cileunyi, Rancaekek dan Kecamatan Solokanjeruk,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna menjelaskan.
Ia juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah melihat kondisi kawasan berorientasi transit atau TOD di sekitar Stasiun KCJB Tegalluar.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Ada Subsidi, Apakah Harganya Akan Mahal
“Pak Presiden tadi sudah melihat kondisi bagaimana nih kalau sudah dioperasionalkan, apakah TOD sudah siap untuk maintenance dan sebagainya, dan ternyata tadi sudah siap. Keliatan kondisi TOD kita tadi sudah siap,” ujar Kang DS menegaskan.***