Pesan Ridwan Kamil: Edukasi Protokol Kesehatan dan Tes Masif Kunci Memutus Penyebaran Covid-19

4 September 2020, 18:09 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau kawasan industri di Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat, 4 September 2020. (Foto: Yogi P/Humas Jabar) /

  GALAMEDIA - Edukasi penerapan protokol kesehatan kepada karyawan menjadi hal penting guna memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 melalui transmisi lokal.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat meninjau kawasan industri di Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat, 4 September 2020.

"Pastikan semua karyawan pabrik ketika mereka pulang kerja tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Emil.

Baca Juga: Jabar Sudah Lakukan Lebih dari 223 Ribu Tes PCR, Tertinggi Kedua di Indonesia

Selain itu, pengetesan secara masif melalui uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di kawasan industri perlu ditingkatkan untuk memetakan penyebaran kasus Covid-19 di kawsan industri.

"Semua karyawan di pabrik-pabrik industri wajib mengisi buku harian setiap pagi, menjelaskan selama tidak berada di lingkungan pekerjaan mereka bepergian ke mana saja," tambahnya.

Ia pun menjelaskan, nantinya jawaban dari para karyawan tersebut menjadi bahan analisis gugus tugas di pabrik masing-masing untuk membuat pola kegiatan yang berisiko tinggi.

Dari situ, lanjut Emil, pabrik bisa memetakan pengetesan dan langsung melakukan isolasi mandiri ketika didapat ada karyawan yang reaktif.

Baca Juga: Ridwan Kamil Usul Agar 27 Daerah di Jabar Miliki Pusat Kesejahteraan Sosial Terpadu

Emil pun meminta agar sarana prasarana penunjang di pabrik harus didukung dengan ventilasi ruangan yang memadai agar virus tidak tertahan dalam satu ruangan.

"Di tempat kerja memang teorinya kalau ada jendela harus dibuka, supaya virus tidak berputar-putar di satu tempat," terang dia.

Berikutnya, jika ada penularan transmisi lokal, maka pihak pabrik harus menerapkan work from home terhadap karyawan di kawasan terpapar tersebut. Namun tidak menutup semua aktivitas kerja pabrik.

"Hal itu agar produktivitas karyawan yang lain tetap terjaga dalam suasana bekerja," katanya.

Baca Juga: Penyerapan Anggaran Belanja Tidak Terduga Jabar Sudah Lebih dari 50 Persen

Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, dalam dua pekan ini akan fokus terhadap penanganan pencegahan penyebaran transmisi virus Covid-19 di kawasan industri di Bekasi dan Karawang.

"Saya harap seluruh elemen Gugus Tugas (Jabar) untuk memaksimalkan bantuan alat kesehatan di kawasan industri, karena penyebaran virus Covid-19 di kawasan industri ini sangatlah serius," pesan Emil.

Sementara itu, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, pencegahan penularan di kawasan industri salah satunya didukung dengan adanya satuan tugas (satgas).

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal karena Covid-19, Ridwan Kamil: Hargai Pengorbanan Mereka dengan Disiplin 3M

"Kita juga sudah membentuk satgas di masing-masing lingkungan, dengan membuat Mahajaka (Masyarakat Jaga Kampung) mengaktifkan peran masyarakat baik di perkampungan dan di industri pabrik," kata Eka.

"Dari 23 kecamatan, tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi masih nol kasus Covid-19. Hal tersebut buah upaya tak kenal lelah yang melibatkan RT/RW siaga melalui edukasi 3M," imbuhnya.

3M yang dimaksud yakni protokol kesehatan Covid-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler