Ungkap Kondisi Terbaru Pilot Susi Air yang Disandera OPM, Kepala Staf TNI AD: Kita Terus Lakukan Negosiasi

5 Februari 2024, 15:44 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. ANTARA/Fath Putra Mulya. /

GALAMEDIANEWS - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan kondisi terbaru dari pilot Susi Air Philip Mark Merhtens yang disandera OPM kelompok Egianus Kogoya.

Ia menyebutkan operasi pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu koordinasinya ada pada Markas Besar TNI yang bekerja sama dengan Polri.

"Informasi terakhir, pilot tersebut dalam keadaan sehat," kata Maruli ditemui wartawan usai menghadiri perayaan Natal bersama TNI AD di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Dalam kesempatan sama, Kasad memastikan operasi pembebasan pilot Susi Air terus berlangsung.

TNI menggandeng banyak pihak, termasuk pemuka adat, pemuka agama, dan pemerintah daerah untuk bernegosiasi dengan penyandera demi membebaskan Philip.

"Kalau saya mengikuti perkembangan dari Mabes TNI, kita terus melakukan upaya-upaya negosiasi. Itu yang saya dengar informasinya," kata Maruli.

Baca Juga: Panglima TNI Yudo Margono Tegaskan Tetap Pilih Jalur Persuasif dalam Aksi Pembebasan Pilot Susi Air

Kepala Staf TNI AD menambahkan bahwa selama ini komunikasi dengan OPM kurang stabil. "Kalau saya lihat selama ini, orangnya ini nggak stabil. Kadang-kadang bilang A, besok bilang B lagi di sana," kata Maruli saat menanggapi pertanyaan mengenai rencana pembebasan pilot Susi Air.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) berencana membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merhtens pada 7 Februari 2024 atau tepat setahun sejak dia disandera.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut alasan pembebasan itu karena mereka meyakini tidak ada alasan untuk menahan Philip demi kemanusiaan.

"Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat," kata Sebby.

Baca Juga: Kemenhan Diserang Capres Soal Kesejahteraan Prajurit, Mantan KSAD: Cari Data ke Orang yang Akurat

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam beberapa kesempatan menegaskan operasi pembebasan pilot Susi Air menggunakan pendekatan lunak (soft approach) dan keras (hard approach).

Agus menjelaskan pendekatan lunak itu mengedepankan pembinaan teritorial dan kerja sama dengan instansi-instansi sipil yang ada di Papua. Sementara untuk pendekatan keras yang menggunakan senjata, menurut Agus, menjadi pilihan terakhir bagi TNI untuk operasi pembebasan OPM.

"Kita hindari adanya letusan senjata, satu butir pun," kata Agus Subiyanto di sela kegiatannya di Jayapura, Papua, pada 8 Desember 2023.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler