Monyet-monyet Berkeliaran di Bandung, Ini Kata Ahli dari ITB

2 Maret 2024, 09:51 WIB
Kawanan monyet berkeliaran di Kota Bandung/pikiran-rakyat.com /

GALAMEDIANEWS – Kota Bandung dihebohkan dengan penampakan dari kawanan monyet. Beberapa hari terakhir ini terlihat di kalangan masyarakat soal kawanan monyet yang berkeliaran di pemukiman warga Kota Bandung dan areal lainnya. Mereka berpindah-pindah dari genting, kabel, hingga memasuki area luar rumah warga.

Pendapat dari ahli Institut Teknologi Bandung (ITB), Kurator Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), Ganjar Cahyadi, S.Si., menjelaskan terdapat adanya 3 kemungkinan penyebab dari kenapa monyet ekor panjang berkeliaran ke permukiman warga di Kota Bandung pada Rabu 28 Februari 2024 lalu.

Ganjar Cahyadi mengatakan, bisa jadi kelompok monyet itu merasakan akan ada tanda bahaya dari alam. "Makanya mereka menjauh dari habitatnya dan berkeliaran di kota," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Jumat 1 Maret 2024.

Baca Juga: Masjid Salman ITB, Masjid Kampus Pertama di Indonesia

Jarak waktu terjadinya bencana dari berpindahnya hewan tersebut biasanya relatif cepat. Hal ini karena primata tersebut memiliki insting yang lebih kuat. "Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, bisa jadi penyebabnya mungkin hal lain," katanya.

Ganjar menyebutkan, penyebab kedua, mungkin hewan ini mencari makan ke tempat lain karena di tempat sebelumnya sumber daya makanan menipis sedangkan populasi hewan tersebut semakin banyak. Penyebab ketiga, mungkin ada kompetisi dengan kelompok monyet lainnya.

Menurut Ganjar, hewan ini membentuk kelompok-kelompok. Biasanya satu jantan mengetuai satu kelompok. Apabila penyebabnya adalah kompetisi antar kelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya. "Bisa jadi kawasan perkotaan itu dianggap 'kosong' atau tidak dikuasai oleh kelompok lain," lanjutnya menjelaskan.

Jenis monyet ekor panjang memiliki tingkat kemampuan adaptasi yang lebih tinggi daripada primata lainnya. Pergerakannya cenderung bebas hingga ke area permukiman. Mereka pun dapat bergerak dengan bebas di perkotaan meski tidak ada vegetasi sehingga dapat naik ke genteng, kabel, dan sebagainya. Jangan ganggu Ketika monyet ekor panjang memasuki pemukiman, Ganjar memberikan himbauan agar warga agar tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi makan pada mereka. Hal ini dilakukan agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.

Ganjar mengatakan, "Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti 'mencuri'. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan".

Selama tidak mengganggu dan membahayakan seperti mencakar atau menggigit, warga dihimbau untuk membiarkan saja hewan tersebut. "Meski mereka primata arboreal (primata yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan), mereka pun bisa juga berpindah di atas tanah bahkan bisa juga berenang.

jika diberi ruang seperti diberi makan, diganggu, dan disudutkan, dikhawatirkan akan mengubah perilakunya sehingga lebih mengancam manusia," tuturnya. Bisa kembali ke habitat Ganjar mengemukakan, kawanan monyet itu bisa saja kembali ke habitat tempat asalnya jika tidak menemukan kondisi ideal untuk tinggal di perkotaan. "Karena secara alami mereka tinggalnya di sana, tidak di sini (permukiman warga)," katanya. 

Ganjar sudah melakukan diskusi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang menangani kasus tersebut dan saat ini tengah dilakukan pengecekan. Dia meminta masyarakat agar melapor ke pihak terkait, salah satunya BBKSDA Jabar, jika terjadi situasi yang mengancam, supaya dapat segera ditangani. 

Baca Juga: Madam Eva, Kucing Pesohor dari Kampus ITB

Kondisi terkini bahkan kawanan monyet ini sudah sampai ke wilayah sekitaran Dago. Tetap waspada dan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan segera melapor ke pihak terkait maupun pihak berwajib. ***    

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler