GALAMEDIANEWS – Sosok ini menganggap dirinya bak malaikat untuk para pendemo. Aksi unjuk demo karena tak ingin Prabowo menang terjadi di depan Gedung KPU RI, Jakarta, 18 Maret 2024.
Sosok yang dimaksud yani mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayor Jenderal (Purn), Soenarko. Dirinya memastikan tidak ada ikut campur dari pihak lain.
"Yang biayai semuanya itu malaikat. Tidak ada yang membiayai. Ini pakai duitku juga yang kepakai, padahal aku cuma pensiunan," kata Soekarno dikutip dari TikTok @pikiranrakyat, Rabu, 20 Maret 2024.
Aksi ini sama sekali tidak dibiayai oleh pemerintah atau pendemo karena aksi ini dilakukan oleh dirinya dan kelompok pendemo lainnya.
"Tidak bahkan didukung oleh oligarki dan datang dari kami sendiri," ucap Soenarko.
Soekarno menjelaskan aksi demo untuk menolak kecurangan pemilu. Yang mana merupakan peringatan dini untuk KPU untuk segera menyelenggarakan pemilu ulang.
"Ini juga sekedar hanya peringatan awal kepada KPU. Kalau KPU enggak mau dengar, saya yakin rakyat akan menghabiskan KPU juga,” jelas Soenarko.
"Harus juga ada aksi-aksi lanjutan. Sampai pemilu ini diulang tanpa Jokowi dan negara ini harus benar-benar netral," jelas Soekarno lagi melanjutkan.
Sehingga aksi bakar spanduk Jokowi juga dilakukan dan terjadi pada Senin, 19 Maret 2024 di depan gedung KPU.
Tuntutan utama dari aksi untuk menolak hasil pemilu yang diumumkan tempo lalu. Soenarko beranggapan ada kecurangan dalam penyelanggaran sehingga memenangkan Paslon nomor urut dua yakni Prabowo – Gibran.
"Karena itu juga Paslon nomor urut dua harus didiskualifikasi," ucap Soenarko.
Kecurangan pemilu sangat kasat mata dan terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif bahkan sebelum pemungutan suara terjadi dan ditandai dengna pengerahan dari aparat desa dan adanya pemberian bansos.
Para pendemo juga membawa spanduk besar yang dibentangkan di atas mobil pick up dan berisi tuntutan agar Jokowi dilengserkan dan ketua Bawaslu dipecat.
"Tumbangkan sekarang dan adili Jokowi. Pecat Ketua KPU RI dan Ketua Bawaslu RI," ungkap Soenarko.***