Jadi Sasaran Netizen +62, Dikepung Bahaya Vanuatu Negara Paling Bahagia di Dunia

1 Oktober 2020, 13:12 WIB
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Melancarkan serangan terhadap Indonesia soal HAM di Papua di ajang internasional PBB, belum lama ini, hingga kini tak sedikit publik Tanah Air yang rupanya masih tak terima.

Sebagian menyerang akun media sosial negara kecil di Pasifik Selatan tersebut, termasuk akun Facebook dan Instagram resmi Vanuatu. Dan ternyata negara kecil yang jauh dari mana-mana ini menyimpan fakta unik.

Misalnya meski negara kepulauan ini dilaporkan World Risk sebagai titik paling  bahaya di dunia, Happy Planet Index juga memasukkannya dalam daftar negara paling happy di Planet Bumi. Kok bisa bahagia meski dikepung bahaya?

Dikutip Galamedia dari BBC belum lama ini, berbentuk katapel Vanuatu  terdiri dari lebih dari 80 pulau dengan posisi sekitar 2.000 km di timur Australia.

Vanuatu masuk di antara empat negara paling bahagia di dunia dan paling bahagia di luar Amerika berdasar Happy Planet Index.

Pemeringkatan dilakukan dengan memperhitungkan tingkat kesejahteraan, harapan hidup, dan indeks ketidaksetaraan, dan faktor ekologi.

Apa yang membuat negara kecil ini begitu bahagia? Ternyata ada hubungannya dengan kepemilikan atas tanah tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Amien Rais Umumkan Nama Partai Barunya

Di sini kebanyakan orang tak khawatir karena tak punya lahan tinggal. Home sweet home tampaknya bukan sekadar slogan di Vanuatu.

Jadi, sejak kemerdekaannya dari pemerintahan bersama Prancis dan Inggris tahun 1980, semua tanah di Vanuatu menjadi milik penduduk asli ni-Vanuatu dan tidak dapat dijual kepada orang asing.

Dan survei tahun 2011 oleh Vanuatu National Statistics Office (VNSO) menunjukkan orang-orang yang memiliki akses pada kepemilikan tanah rata-rata lebih bahagia daripada mereka yang tidak memilikinya.

Baca Juga: Larangan Meminta – Minta Kecuali Dalam Keadaan Darurat dan Ini Dia Haditsnya    

Saat ini, sekitar tiga perempat dari 298.000 penduduk  Vanuatu tinggal di daerah perdesaan. Dan mayoritas penduduk pulau memiliki akses kepemilikan pada tanah tempat mereka hidup dan bercocok tanam.

Survei yang sama juga mengungkap, babi, ubi jalar dan tanaman kava Pasifik Selatan (sejenis lada yang kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan stres dan kecemasan) dapat dengan mudah diperoleh dan ditukar di Vanuatu tanpa uang. Semua ini merupakan kebutuhan utama yang lagi-lagi mudah diakses oleh warga.

Baca Juga: Beruntung yang Suka Makan Kangkung, Ini 7 Manfaat Kangkung Untuk Kesehatan

Sumber kebahagiaan lainnya adalah hubungan erat antara penduduk pulau dengan tradisi dan keragaman alamnya mulai dari pegunungan berbatu hingga terumbu karang.

Vanuatu yang juga berarti Tanah Abadi Kami juga kata akan bahasa. Mereka memiliki 139 bahasa asli yang digunakan oleh ni-Vanuatu. Fakta ini sekaligus menjadikannya salah satu negara dengan bahasa paling padat di dunia.

Bahasa pribumi yang menjadi bahasa utama digunakan oleh 92% ni-Vanuatu. Selain itu, sebagian besar penduduk Vanuatu memiliki pemahaman yang kuat mengenai siklus kehidupan tradisional, sejarah keluarga, dan pentingnya flora dan fauna.

Artinya, mereka sudah lebih dulu menjalankan prinsip hidup holistik yang kini banyak digaungkan gerakan “love yourself”.

Namun demikian seperti yang dicatatkan World Risk, terletak tepat di Cincin Api Pasifik, Vanuatu sangat rentan bencana alam.

Dalam beberapa tahun terakhir pulau-pulaunya ikut terancam oleh naiknya permukaan laut dan pola cuaca.

Baca Juga: Moeldoko: Gerakan KAMI Merupakan Sekumpulan Kepentingan, Jika Memaksa Akan Ada Perhitungannya!

Tahun 2015 misalnya Topan Pam menyapu pulau-pulau Vanuatu hingga menyebabkan kerusakan parah dan membuat 75.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Namun terlepas dari semua keruntuhan itu, warga bangkit kembali membangun  desa-desa mereka. Determinasi yang menunjukkan ketangguhan mereka untuk bangkit sepertinya menjadi faktor terkuat Vanuatu tetap happy.

What a strong message..***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler