Ferdinand Hutahaean Mundur dari Demokrat, Dicap Cari Perhatian Jokowi dan Selalu Serang Anies

11 Oktober 2020, 15:40 WIB
Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.* /Antara./

GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyatakan mundur dari partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia beralasan sudah tak lagi memiliki prinsip dan keyakinan politik yang sejalan dengan partai. Ferdinand mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Twitter pribadinya.

"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yang saya yakini,” ujar Ferdinand melalui akun Twitter @FerdinandHaean3.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Mundur karena Tak Mau Jadi Penjilat, Begini Reaksi Anak Buah AHY

Ferdinand juga menyampaikan akan mendukung pemerintah setelah memutuskan meninggalkan Partai Demokrat. Ia menjelaskan dukungannya pada pemerintah bukan semata-mata karena pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja.

Beberapa waktu, sejumlah pihak juga kerap menilai sepak terjang Ferdinand sebagai politisi Partai Demokrat yang seolah mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Wartawan senior, Asyari Usman bahkan pernah mengungkapkan alasan Ferdinand selalu menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia menduga aksi Ferdinand dilakukan karena untuk mencari perhatian Presiden Jokowi agar mendapatkan posisi tertentu di pemerintahan.

Baca Juga: Innalillahi, Sehari Bertambah 4.497, Kasus Positif Covid di Indonesia Jadi 333.449 Orang

"Tampaknya, Ferdinand sudah lelah fisik dan mental berkeliaran tanpa kejelasan masa depan. Di partainya dia sudah lama diabaikan," kata Asyari.

"Kalau Bung Anies kan sudah sangat jelas ke mana beliau akan melangkah selanjutnya. Sementara Ferdinand luntang-lantung terus tanpa prospek," sambung dia di akun Facebooknya.

Menurut Asyari, di masa pelemahan ekonomi seperti saat ini maka salah satu cara yang manjur untuk mendapatkan pekerjaan adalah dengan mencaki-maki Gubernur Anies Baswedan.

Apalagi, ujarnya, caci makiannya radikal seperti yang dilakukan Ferdinand. "Saya kurang tahu bagaimana cara menyampaikan permintaan kepada rezim agar memberikan hadiah kepada politisi yang suka ngawur dan sering tak stabil itu," tutur dia.

Baca Juga: Wali Kota Bogor, Bima Arya Usulkan UU Cipta Kerja Diuji di Mahkamah Konstutusi

"Mestinya adalah job yang bisa dikasihkan ke dia. Entah itu, jabatan komisaris atau posisi lain di tim buzzer, misalnya. Yakinlah, dia akan makin keras menggonggong kalau sudah ada posisi puluhan juta per bulan. Potensial sekali beliau ini," sindir Asyari.

Belakangan, Ferdinand memang kerap mengkritik Anies Baswedan dan pihak lain yang dicap bersebrangan dengan pemerintah.
Terbaru, ia mengkritik mterkait wacana penduetan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang disandingkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.

Ia menyampaikan sindiran tersebut dalam akun Twitter miliknya @ferdinandhaean3. "Orang gagal bagaimana mau bisa dahsyat?" cetusnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler