Sikapi Pilpres AS, Nurul Arifin Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Implementasi Ideologi Bangsa

7 November 2020, 16:14 WIB
Anggota DPR RI Nurul Arifin saat Sosialisasi 4 Pilar di GOR Pasanggrahan, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Sabtu 7 November 2020. (Rio Ryzki Batee/Galamedia) /

GALAMEDIA - Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 hampir memasuki tahap akhir, setelah Joe Biden dari Partai Demokrat mengantongi mayoritas suara elektoral dengan 280 poin pada Jumat, 6 November 2020. Biden pun selangkah lagi melenggang ke Gedung Putih.

Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin menilai, siapapun presiden Amerika yang terpilih, tidak memberikan dampak yang signifikan kepada Indonesia. Meski begitu, di bawah gaya kepemimpinan Joe Biden, akan ada perubahan dibandingkan pada era Donald Trump.

"Jadi kalau menurut saya, tentu tidak ada dampak secara langsung, apalagi Indonesia memerankan politik bebas aktif. Sehingga tidak akan ada perubahan yang signifikan dalam hal substantif," ungkapnya saat ditemui usai kegiatan Sosialisasi 4 Pilar di GOR Pasanggrahan, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Sabtu 7 November 2020.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tampar Anies Soal Angka Pengangguran di Jakarta: Kegagalan Paripurna!

Menurutnya, Joe Biden sebelumnya merupakan Wakil Presiden dari Barrack Obama, dan Obama sendiri memiliki hubungan emosional pribadi dan kepentingan luar negeri yang baik dengan Indonesia.

Dengan demikian, hal tersebut dapat menjadi bekal cerminan bagi Joe Biden dalam menjalin hubungan luar negeri dengan negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Terlebih sebagai sesama anggota WTO dan PBB.

Diakuinya bahwa saat ini politik luar negeri menjadi lebih menarik, seiring dengan terjadinya pandemi covid-19 yang melanda seluruh negara dan menjadi permasalahan global dunia.

Dimana perubahan secara aktif, terus dilakukan oleh semua negara di setiap sektor tatanan kehidupan, salah satunya optimalisasi pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi.

Baca Juga: JADWAL LIGA INGGRIS Akhir Pekan: Manchester City Vs Liverpool dan Everton Vs MU

"Kondisi ini pun harus mampu diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia, dalam upaya mensejajarkan diri, sehingga tidak tertinggal jauh dengan perkembangan internasional yang semakin dinamis saat ini," terangnya.

Nurul menerangkan, saat ini kemampuan memanfaatan IT dan berbahasa asing menjadi syarat wajib yang harus dimiliki masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda sebagai bagian dari masyarakat internasional.

Meski demikian Indonesia memiliki landasan yang menjadi identitas dan jati diri bangsa, yang diwujudkan dalam empat konsensus berbangsa dan bernegara atau disebut juga 4 Pilar Kebangsaan yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut, pihaknya berupaya kembali memberikan dan menguatkan pemahaman akan pentingnya ideologi sebuah bangsa untuk diimplementasikan dalam setiap sektor kehidupan.

Baca Juga: Joe Biden Menang, Tim Trump Murka: Ribuan Suara Dicoblos Secara Tak Layak!

Mengingat Indonesia terdiri dari kemajemukan, sehingga bila tidak diperkuat dengan pemahaman ideologi yang sama, maka dikhawatirkan bangsa ini akan terpecah belah. Bahkan hingga kembali dijajah oleh bangsa lain.

Ia berharap pemahaman tersebut harus terus digaungkan dan diimplementasikan oleh semua pihak, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi 4 Pilar. Karena merupakan tugas dan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.

"Karena dengan sering disosialisasikan saja masyarakat kerap lupa, apalagi jika tidak kita sampaikan sama sekali, dikhawatirkan ada Ideologi lain yang masuk dan akhirnya menghancurkan keutuhan dan kedaulatan dari bangsa Indonesia," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler