Pengamat: Pegang Janji Habib Rizieq Shihab Saat Pulang ke Indonesia

7 November 2020, 19:05 WIB
Spanduk Habib Rizieq Shihab di Jakarta. /Twitter.com/@musniumar

GALAMEDIA - Rencana kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada 10 November 2020 menjadi polemik di masyarakat dinilai wajar. Hal itu dikatakan pengamat politik Karyono Wibowo yang memandang Habib Rizieq sering membuat heboh.

"Saya menilai wajar, jika rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia menimbulkan kontroversi. Pasalnya, sosok yang satu ini memang kontroversial. Ia kerap membuat heboh di republik ini," kata Karyono di Jakarta, Sabtu 7 November 2020.

Karyono mencatat sikap politik Habib Rizieq yang berjanji sepulang dari Arab tidak ingin mempersulit pemerintah Indonesia.

Habib Rizieq, kata Karyono, menginginkan kepulangannya tersebut tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Ajukan Gugatan Hukum Soal Hasil Pemilu AS, Partai Pendukung Trump Butuh 60 Juta Dolar AS

"Pernyataan HRS ini yang harus dipegang teguh oleh dirinya sendiri dan menjadi catatan apabila HRS mengingkari ucapannya," kata Karyono.

Menurutnya, Habib Rizieq saat di Arab Saudi saja sering membuat pernyataan yang menghebohkan panggung politik di Indonesia. Karyono juga menilai sosok HRS sebagai sosok pembenci Jokowi yang paling vokal.

Selain itu, suara lantang yang sering diklaim Habib Rizieq mewakili umat Islam, tak jarang menimbulkan polemik.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ajak Komunitas Otomotif Hargai Pengguna Jalan Saat Turing

"Oleh karenanya, kepulangan HRS tentu membuat waswas bagi sebagian masyarakat. Apalagi jika HRS bergabung dengan kelompok oposisi, bisa berpotensi memperkuat kelompok mereka. Kubu oposisi mendapatkan tambahan energi," kata Karyono.

Jika hal itu terjadi, kata Direktur Strategi Indo Survey dan Strategy (ISS) itu menambahkan, kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan.

Hal ini tidak berdampak negatif jika paradigma oposisi diletakkan dalam kerangka memperkuat demokrasi dan memperbaiki bangsa ini ke depan.

Baca Juga: Joe Biden Menang dalam Penghitungan Suara Pilpres, Trump Kabur dari Gedung Putih

"Namun, yang dikuatirkan jika arah oposisi bergeser ke arah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Inilah yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf," kata dia.

Editor: Kiki Kurnia

Terkini

Terpopuler