Kematian demokrasi terjadi karena terpilihnya pemimpin otoriter, dengan ciri antara lain menoleransi dan menyerukan kekerasan, menolak aturan main demokrasi, bersedia membatasi kebebasan sipil dan media, serta menyangkal legitimasi lawan.
Mantan Sekretaris BUMN Said Didu ikut berkomentar. Lewat cuitannya di Twitter, Said Didu mengunggah tiga foto. Foto pertama ia tengah duduk di kursi sambil membaca buku.
Sedangkan di foto kedua, ia memposting foto buku berjudul 'Why Nations Fail. The origins of Power, Prosperity and Poverty'. Sedangkan foto ketiga, ia menampilkan momen bersama Anies Baswedan sambil memperlihatkan kaos bertuliskan 'Manusia Merdeka'.
Baca Juga: Puluhan Bikers Mendadak Terjatuh Gara-gara Tumpahan Oli Basahi Jalanan di Cimahi
Entah apa maksud dari unggahan Said Didu itu. Namun ia menuliskan caption yang cukup keras.
"Selamat malam. Menemani pak @aniesbaswedan baca buku," begitu cuitanya, seperti dikutip Galamedia, Senin, 23 November 2020.
Ia melanjutkan dan seolah ingin mempertegas maksud dari unggahannya.
"Pemimpin yg hobby berbohong, bisa jadi sumber negara jadi gagal," begitu sambungnya meski tak diketahui mengarah ke siapa cuitan itu.
Selamat malam.
Menemani pak @aniesbaswedan baca buku.
Pemimpin yg hobby berbohong, bisa jadi sumber negara jadi gagal pic.twitter.com/Ol4bhREe4J— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 22, 2020
Warganet pun mengomentari unggahan itu. Mereka mengaitkannya dengan soal kebohongan.
Baca Juga: Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Dikirimi Karangan Bunga, Fadli Zon: Mirip Zaman Ahok