Minim Truk Pengangkut, Pengelolaan Sampah Jadi Masalah di Sumedang

- 25 November 2020, 14:23 WIB
Kepala DLHK Sumedang Ir.Yosep Suhayat
Kepala DLHK Sumedang Ir.Yosep Suhayat /Ade Hadeli

GALAMEDIA - Pengelolaan sampah yang menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang masih menjadi sorotan.

Situasi itu dipicu masih banyaknya ditemukan tumpukan sampah di sejumlah TPS (tempat pembuangan sementara), yang belum terangkut ke TPA (tempat pembuangan akhir) di Lereng Gunung Tampomas Kecamatan Cimalaka.

Kepala DLHK Sumedang Ir.Yosep Suhayat yang ditemui di ruang kerjanya Rabu 25 November 2020, tidak menampik dengan adanya situasi itu.

Menurutnya, apa yang terjadi di lapangan saat ini diakibatkan tidak sepadannya jumlah truk pengangkut dengan volume sampah yang harus dibuang ke TPA.

Baca Juga: Pangdam Jaya: Orang Beragama Belum Tentu Pancasilais, Orang Pancasilais Sudah Pasti Dia Beragama

"Saat ini, kami hanya memiliki 15 truk pengangkut. Truk sebanyak itu dioperasikan untuk melayani persoalan sampah di wilayah perkotaan dan permukiman warga, serta 9 pasar milik pemerintah. Untuk itu petugas kami di lapangan sangat kewalahan," ujarnya.

Idealnya sambung Yosep, harus ada penambahan 20 truk lagi, jika pelayanan sampah ingin maksimal.

"Untuk personil petugas kebersihan tidak ada masalah. Sekarang tinggal ada political will dari pimpinan dan dukungan DPRD untuk pengadaan truk yang kami butuhkan," katanya.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Selain itu Yosep mengungkapkan masih terjadinya manajemen sampah yang masih tumpang tindih dengan SKPD lain (Dinas Koperasi UMKM Perindustrian).

Dalam hal ini pungutan retribusi sampah dilakukan oleh SKPD tersebut. Sedangkan masalah pengelolaan sampahnya menjadi beban DLHK.

Baca Juga: Netizen Heboh, Ada Ali Mochtar Ngabalin dalam Rombongan yang Ditangkap KPK?

"Khusus pengelolaan sampah pasar retribusinya dipungut SKPD lain. Dan di lapangan ini yang sering terjadi lempar tanggung jawab antar petugas di lapangan. Oleh sebab itu idealnya manajemen sampah oleh satu pintu yakni DLHK, sehingga tidak ada dualisme seperti sekarang,' tandasnya.**

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x