Ngabalin Sebut Pendemo Sampah Demokrasi, Politikus Partai Demokrat Hujat Penghuni Istana

- 14 Oktober 2020, 10:57 WIB
ALI Mochtar Ngabalin.*
ALI Mochtar Ngabalin.* /ANTARA/



GALAMEDIA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut massa demonstrasi yang digelar FPI dan PA 212, sampah demokrasi. Hal itu ia sebut lantaran geram melihat masyarakat yang tetap menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa 13 Oktober 2020 di masa pandemi Covid-19.

“Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” kata Ngabalin kepada wartawan, Selasa kemarin.

Ngabalin, dalam hal ini menyampaikan kekesalan dari balik pagar Istana Negara, Jakarta Pusat saat memantau aksi unjuk rasa yang dilancarkan Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak) NKRI. Dalam aksi tersebut, massa memang berupaya menggeruduk Istana. Namun mereka tertahan lantaran Kepolisian memblokade jalan.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Mirip di Israel, Polisi Beberkan Soal Ambulans Diberondong Gas Air Mata

Ngabalin pun mempertanyakan alasan masyarakat datang ke Istana Negara maupun gedung DPR RI untuk menggelar unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Sebab menurutnya, ada hak konstitusi yang dapat digunakan masyarakat bila keberatan dengan UU Ciptaker.

Misalnya, kata Ngabalin, masyarakat bisa mengajukan uji materi atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ngabalin mengatakan langkah tersebut menjadi cara legal yang telah diatur di dalam UUD 1945.

“Untuk apa dia datang ke Istana. Untuk apa dia datang ke DPR. Untuk apa dia demonstrasi di jalan. Sementara hak-hak konstitusi yang bisa dipakai itu tidak dia gunakan,” sebut Ngabalin.

Baca Juga: BLT BPJS Tahap 1-4 Tersalurkan ke 11,9 juta Pekerja, Menaker Mulai Singgung Pencairan Termin Kedua

Pernyataan tersebut membuat politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik geram. Rachland pun membalas dengan menyebut Ngabalin sebagai sampah otoriterisme.

Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter miliknya @rachlandnashidik.

"Anda yang di Istana: Andalah sampah otoriterisme!" kicaunya di twitter, Kamis 14 Oktober 2020.

Rachland menegaskan, demokrasi itu bersih. Namun sikap otoriterisme yang telah mengotori demokrasi.

Menurut Rachland, orang-orang yang ada di Istana lah yang telah mengotori demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Heboh Video Thamrin City Dijarah dan Dibakar Massa Beredar di Media Sosial

"Pak Ngabalin, demokrasi itu bersih. Otoriterismelah yang mengotori demokrasi. Dan Anda yangd di Istana: Andalah sampah otoriterisme!" tegas Rachland.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x