Heboh Video Thamrin City Dijarah dan Dibakar Massa Beredar di Media Sosial

- 14 Oktober 2020, 08:49 WIB
Thamrin City.
Thamrin City. /



GALAMEDIA - Netizen dihebohkan dengan beredarnya video aksi penjarahan dan perusakan di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 13 Oktober 2020. Video peristiwa aksi penjarahan dan perusakan Thamrin City itu tersebar melalui media sosial.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang melempari Thamrin City. Tampak ada sejumlah bagian yang terbakar.

Menanggapi hal itu, Polsek Metro Tanah Abang membantah aksi penjarahan dan pembakaran yang dilakukan massa di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat.

"Tidak ada pembakaran. Aman. Semuanya kondusif," kata Kapolsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Raden Muhammad Jauhari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020 tengah malam.

Jauhari menegaskan, video yang menyebutkan terjadi aksi penjarahan dan perusakan Thamrin City tersebar melalui media sosial itu tidak benar.

Jauhari menyatakan, video yang tersebar melalui media sosial itu adalah tindakan polisi memukul mundur massa dari Gambir dan Menteng mengarah ke Tanah Abang.

Jauhari menuturkan, gesekan itu terjadi saat petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan konsentrasi massa.

Baca Juga: Arab Saudi Tersingkir, China dan Rusia Jadi Anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB

"Saat dihadang oleh pasukan kita terjadi gesekan. Tidak ada penjarahan. Tidak ada," ujar Jauhari.

Karena  itu,  dia membantah terjadi pembakaran dan penjarahan.

Jauhari menegaskan, saat ini kondisi di sekitar Thamrin City kondusif.

Polisi telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar kejadian guna mengamankan warga, katanya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto menambahkan massa sempat merusak bagian depan Thamrin City namun petugas kepolisian menghalau pendemo.

Baca Juga: SBY dan AHY Ngeluh Dituding Jadi Dalang Demo Tolak Omnibus Law, Mahfud MD: Nanti Kami Selesaikan

Saat ini, kata Heru, kondisi di kawasan Thamrin City dan sekitarnya telah kondusif.

"Semua sudah aman, tadi sore merusak bagian depan tapi bisa dihalau kita," ungkap Heru.

Sementara itu Polda Metro Jaya menjamin keamanan di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya dari kemungkinan terjadi kericuhan saat berlangsung unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja.

"Kami akan jamin keamanan di Ibu Kota ini khususnya Jakarta dan sekitarnya, kami sudah siapkan anggota di sekitar Istana, Gedung DPR, kemudian perkantoran maupun sentra ekonomi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca Juga: Presiden Jokowi Telah Melanggar Janjinya Sendiri untuk Melindungi Hak Asasi Manusia

Polda Metro Jaya bersama dengan TNI telah menyiapkan 12.000 personel gabungan yang dikerahkan untuk mengamankan objek vital Jakarta dan sekitarnya dari potensi anarkis yang dipicu oleh provokasi oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Lokasi-lokasi lain jelas kami amankan, selain di istana kami ada sentra perkantoran, sentra pertokoan kami amankan itu, jangan sampai ada provokasi ataupun ada kelompok-kelompok anarkis," katanya.

Kemudian untuk memudahkan pengamanan selama berlangsungnya aksi unjuk rasa, pihak Kepolisian akan membatasi lokasi unjuk rasa tersebut.

Kepolisian hanya memperbolehkan aksi digelar di kawasan monumen Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.

"Titik kumpul massa nanti di Patung Kuda, kita arahkan ke Patung Kuda," ujarnya.

Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya juga telah menggelar apel keamanan gabungan dan simulasi pengamanan Ibu Kota dari segala gangguan keamanan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x