Soal Demo UU Cipta Kerja yang Anarkis, Prabowo : Enggak Mungkin Seorang Patriot Bakar Milik Rakyat

- 13 Oktober 2020, 17:38 WIB
Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto. /Foto: ANTARA/

 

GALAMEDIA - Aksi demo dengan membakar sarana dan fasilitas umum dinilai, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, bukanlah sikap seorang patriot. Dia meyakini ada tangan-tangan asing pada tindakan anarkistis dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

"Pasti ada dalangnya, dan anasir-anasir ini dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot bakar milik rakyat," ujar Prabowo dalam video wawancara khusus yang dirilis DPP Partai Gerindra melalui saluran Youtube, dikutip Selasa, 13 Oktober 2020.

Menurut Prabowo, ketenagakerjaan adalah satu dari 11 klaster dalam UU Cipta Kerja. Ke-11 klaster tersebut disederhanakan agar Indonesia bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi. Sebab tanpa pertumbuhan, tidak mungkin ada perbaikan kehidupan ekonomi. Tanpa perbaikan ekonomi kehidupan buruh juga tidak bertambah baik.

Baca Juga: Pelajar SMP Ikut Demo UU Cipta Kerja Karena Mendapat Ajakan di Medsos

Dalam wawancara itu, Prabowo menegaskan sikapnya terhadap UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU Cipta Kerja telah mengakomodasi 80% kepentingan buruh. Sisa 20% kepentingan yang belum terpenuhi tetap bisa diperjuangkan melalui cara lain.

"Masih banyak cara. Ada judicial review ke MK, ada juga negosiasi dengan pengusaha. Kalau mau all out 100% ya tidak bisa, itu tidak bijak," ujarnya dilansirkan Warta Ekonomi.

Prabowo mengatakan saat ini merupakan kesulitan sekaligus dilema yang dihadapi bersama semua elemen bangsa. Di satu sisi, ada pandemi Covid-19 yang mesti diatasi lebih dulu. Karena itu, Prabowo meminta masyarakat bersabar dan bersedia melihat pelaksanaan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Ormas Islam Demo Dekat Istana Dibubarkan, Massa Pengunjuk Rasa Merangsek Jebol Kawat Berduri

"Cobalah kita sabar, kita atasi dulu, kita coba, kalau UU (Cipta Kerja) ini tidak bagus, pelaksanaannya tidak baik, bawalah ke judicial review ke MK. Sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi. Jadi marilah kita berpikir dengan tenang, dengan sehat, dengan kekeluargaan," katanya.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x